-->

Mengingat Dan Menolak Tegas Komunisme Lewat Acara Nobar


KEDIRI,  TRIBUNUS.CO.ID  -  Nonton bareng film G30S PKI arahan sutradara Arifin C.Noer, berlangsung kemarin malam di gedung Uniska Kadiri dan acara ini diselenggarakan Yayasan Universitas Islam Kediri kemarin malam. Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) dan K.H.Anwar Iskandar selaku Ketua Yayasan turut hadir ditengah-tengah tamu undangan yang terdiri dari rektor dan dosen Universitas Kadiri, Sabtu (30/09/2017).

Dalam sambutannya K.H.Anwar Iskandar mengatakan ,”Kita nonton bareng ini hanya sekedar mengingatkan bahwa paham komunis itu sangat tidak cocok dengan karakter dan kepribadian bangsa kita. Sekaligus mengingatkan, segala peristiwa yang pernah terjadi di Kediri. Sebagaimana kita ketahui, di awal januari 1965, tragedi Kanigoro melukai seluruh warga Kediri akibat sepak terjang PKI dan itu nyata memang benar PKI yang melakukan. Bukti ada, saksi hidup masih ada, bisa ditelusuri jejaknya sampai saat ini.”


Lebih lanjut kata K.H.Anwar Iskandar ,”Masih banyak tragedi-tragedi akibat ulah dari PKI di Kediri, khususnya sekitar tahun 1960an, di Desa Duwet Kecamatan Wates, di Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten dan lainnya. Dulunya, kantor PKI cabang Kediri ada di Kelurahan Banjaran Kecamatan Kota. Mereka selalu bikin ulah kepada warga Kediri, Untuk itu, dengan adanya nobar ini kita mengingatkan kembali bahwa komunisme tidak boleh hidup di negeri ini.”

Sementara itu, Rektor Uniska, Prof. Dr. H.Suparyadi,S.IP.,MM., menjelaskan sejarah dari negara-negara yang berideologi komunis dan dari penjelasannya negara-negara ini semua sudah bertumbangan. Di kawasan eropa, Uni Sovyet bubar, disusul Cekoslovakia, Yugoslavia dan negara-negara lainnya.

“Ditilik dari sejarah berdirinya negara komunis di eropa, banyak peristiwa-peristiwa yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Berbagai versi mengkalim jumlah korban jiwa akibat pemaksaan ideologi komunis terhadap rakyatnya,” jelas Prof. Dr. H.Suparyadi,S.IP.,MM.

(Penrem 082/CPYJ )



Lebih baru Lebih lama