-->

Ini 10 Point Keberatan Warga Kedawung Kulon Yang Akan Disampaikan Ke P2T



PASURUAN, TRIBUNUS.CO.ID -
Ada 10 komplain yang diajukan warga Dusun Adirogo,  Desa Kedawung Kulon,  Kecamatan Grati.  Masing-masing,  harga tanah dan bangunan,  tanaman,  listrik,  septitank,  rumah lantai dua,  sertifikat,  luas tanah dan bangunan yang dibeli sebagian,  pagar,  dan biaya kerohiman.

"Kami minta kepada pihak tim pembebasan tanah tol jangan ngawur dalam menghargai tanah dan bangunan milik warga.  Pak Presiden Jokowi sudah mewanti-wanti jangan sampai pembebasan tanah tol merugikan warga.  Kami warga Adirogo sekarang dirugikan," terang Fery,  salah satu warga.

Kata Fery, intinya warga tidak menghalang-halangi pembangunan jalan tol.  Namun,  kata Fery,  kalau tim pembebasan tanah tol merugikan, warga minta keadilan. Ada 10 komplain yang diajukan warga.

Alasan warga,  uang ganti rugi yang diterima warga tidak dapat dibelikan tanah atau rumah baru lagi.  Rata-rata uang diterima mereka hanya dapat untuk membeli tanah dan rumah yang lokasinya jauh ke pinggiran.

"Terus terang,  kami ini rugi segala-galanya.  Pertama,  secara psikologis kami yang semula kumpul dengan saudara-saudara sekarang sudah saling berjauhan.  Kami yang sudah kumpul dengan tetangga puluhan tahun,  kini  akan berpencar," tegas Yanto,  pensiunan Sipir Rutan Pasuruan.

Pertemuan besok dengan P2T, warga minta supaya P2T harus obyektif dalam menghargai tanah,  bangunan,  tanaman,  pagar,  septitank,  listrik,  sertifikat dan lain-lain.  Kata Yanto,  warga merasa lega karena komplainnya direspon oleh P2T.

Yanto dan Tony,  wakil warga, berharap pihak P2T tidak main-main dalam mengkalkulasi harga harta benda warga terdampak tol.  Satu hal lagi,  respon yang diberikan kepada warga jangan sampai hanya lipstik saja.

"Khawatir kami pihak P2T tidak sungguh menanggapi tuntutan kami, " ujar Tony.

(kadir)



























0 Komentar

Lebih baru Lebih lama