-->

Ditemukan Kembali Struktur Batu Bata Kuno di Area Pohon Bambu Desa Canggu


KEDIRI ,TRIBUNUS.CO.ID - Warga Dusun Pandan Desa Canggu Kecamatan Badas Kabupaten Kediri digegerkan dengan penemuan struktur Batu Bata Kuno di dekat Kandang Kambing tepatnya diarea tanaman bambu pekarangan milik Nurhadi (32 tahun) warga setempat. Inilah bukti satu persatu jejak Kerajaan Kediri mulai bermunculan dan terkuak.

Pertama kali temuan batu bata kuno tersebut diketahui oleh Sukarno (17 tahun) seorang anak yang setiap harinya memelihara Kambing dekat lokasi penemuan. Awalnya Sukarno mendapatkan wangsit bahwa diareal tersebut ada sebuah bangunan Candi dan hal tersebut disampaikan pada orang tuanya. Namun orang tuanya saat itu mengaku tidak percaya dan menganggap Sukarno seperti kerasukan makhluk Ghoib.

Bahkan Sukarno juga sempat menceritakan pada orang tuanya kalau pernah bertemu dengan sesosok lelaki tinggi besar memakai ikat kepala warga kuning keemasan dan juga dilenganya memakai plat bahu mirip seperti yang dipakai seorang raja. Sukarno ditemui sesosok lelaki tersebut di belakang rumahnya bawah pohon Bambu. " Beliau mengatakan disini atau tempat ditemukan struktur Batu Bata Kuno tersebut terdapat sebuah Candi dan saya disuruh untuk merawatnya," ujar Sukarno, Selasa (16/04/2018).

Namun cerita tersebut selalu dipatahkan oleh orang tuanya dan tidak dipercayai. Kemudian Surkarno bertemu salah satu tim Damar Panuluh Nusantara yang kebetulan sedang melacak jejak sejarah Kediri. Dari situ akhirnya Sukarno bercerita panjang lebar dan kemudian dilakukan pembuktian dengan penggalian bersama. Di kedalaman sekitar 1 meter, ternyata benar ditemukan sebuah Struktur Batu Bata Kuno yang diduga peninggalan era Kerajaan Kediri yang kedua berkaitan dengan Keling Kecamatan Kepung dengan Rajanya Kartikea Singha suami Ratu Shima setelah Majapahit yang merupakan perancang UU dengan 119 pasal dan yang juga mitosnya mengutuk para tinggi negara tidak berani masuk di Kediri.

Dinas Pariwasata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri melalui Bagian Kepurbakalaan, Eko Priatno saat dikonfirmasi terkait penemuan tersebut membenarkan. Sebelumnya memang sudah ada yang laporkan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri. Namun hingga sekarang belum ditindak lanjuti untuk dilakukan penelitian." Benar itu lokasinya di Dusun Pandan Lor dan laporan itu sudah setahun yang lalu," ujar Eko Priatno saat dihubungi awak media melalui pesan WAnya (har)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama