-->

Danramil 0819/16 Puspo Hadiri Peringatan Yadnya Kasada

Pasuruan,TRIBUNUS.CO.ID Hari Jumat (29/06) Pukul 18.30 WIB Danramil 0819/16 Puspo Kapten Inf Eka Hardiyanto menghadiri peringatan  Yadnya Kasada 1940 Tahun Saka dilaksanakan di Pendopo Agung Desa Ngadisari Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan.


Pelaksanaan kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Pasuruan beserta Ibu,  Kadis Pariwisata, Kadis Pora,  Kakesbangpol, Ka Satol PP Kabupaten Pasuruan, Camat Tosari beserta Ibu,  Kapolsek Tosari beserta Ibu,  Danramil 0819/16 Puspo Kapten Inf Eka Hardiyanto beserta Ibu, Kepala Desa Sekecamatan Tosari beserta Ibu, Kepala UPTD se Kec. Tosari, Tamu Undangan dan Masyarakat suku tengger serta wisatawan Lokal / Domestik


Kegiatan tersebut diawali dengan pertunjukan kesenian Daerah yaitu  Kesenian Reog Ponorogo,  Kesenian Kuda Lumping, 
Kesenian Ujung, Kesenian musik keroncong,  Kesenian Bale Ganjur dan dilanjutkan dengan sambutan Camat Tosari yang intinya selamat datang kepada Bupati beserta ibu dan rombongan yang telah hadir dalam pelaksanaan kegiatan Yadnya Kasada. Kegiatan berikutnya pemasangan Udeng Sebagai warga kehormatan Suku Tengger kepada Bupati Pasuruan, Ka Kesbangpol, Kadis Pariwisata,Danramil 0819/16 Puspo dan Kapolsek.

Menurut legenda masyarakat Tengger, mereka merupakan keturunan pasangan Roro Anteng dan Joko Seger. Setelah bertahun-tahun menikah tak memiliki anak, keduanya bertapa dan berdoa kepada Tuhan. Mereka berjanji akan mengorbankan salah satu anaknya atau mempersembahkan ke kawah Gunung Bromo.

Akhirnya mereka dianugerahi 25 anak yang disayanginya, tetapi lupa dengan janjinya mengorbankan salah satu anaknya. Semua anaknya menolak dikorbankan, namun si sulung Jaya Kusuma bersedia dikorbankan menemui sang Dewa Brahma atau Bromo untuk melunasi janji kedua orangtuanya.

Jaya Kusuma menyampaikan agar masyarakat keturunan Roro Anteng dan Joko Seger atau Tengger memberikan persembahan hasil bumi ke kawah Bromo pada tanggal 14 bulan Kasada sesuai penanggalan Tengger.

Kegiatan Yadnya Kasada tersebut sebagai wujud kerukunan masyarakat suku Tengger.


Pewarta : MF.


0 Komentar

Lebih baru Lebih lama