-->

Mahasiswa UM Bantu Solusi Permasalahan Pertanian Kentang Warga Tengger Saa KKNt


 Antusias: Kelompok Tani mengikuti penyuluhan penanaman dan pendistribusian kentang, Desa Sedaeng, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Selasa (3/7). 

Pasuruan (2/7), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang  (UM) bersama Balai Penyuluhan Teknologi Pertanian (BPTP) menggelar kegiatan penyuluhan penanaman dan pendistribusian kentang di Balai Desa Sedaeng Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Dalam kegiatan tersebut, Mahasiswa KKN UM mengundang kelompok tani. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menampung berbagai keluhan yang dialami oleh petani kentang selama proses tanam hingga distribusi hasil panen.


“ Beberapa hari disini, saya sering melihat dan membantu petani kentang mulai dari menanam hingga memanen kentang tersebut,” tutur Muhibbatul Aina. Berdasarkan pengamatan Aina, petani Sedaeng mayoritas melakukan penanaman secara tradisional dengan pengetahuan sederhana dan belum mengerti sepenuhnya mengenai pendistribusian pasca penanaman kentang yang benar. Hal tersebut menyebabkan seringkali kentang yang telah dipanen cepat membusuk.


Di samping itu ketua kelompok tani desa Sedaeng, Sudian menuturkan “Petani kentang Sedaeng juga pernah mengalami kegagalan dalam proses pemanenan. Meskipun proses panen menghasilkan kentang dalam jumlah yang berlimpah, namun ketika diperjualbelikan menghasilkan keuntungan yang tidak seberapa.” Hal tersebut, menurutnya akibat dari kualitas kentang yang tidak begitu bagus.


Sebagai seorang petani, masyarakat Desa Sedaeng sudah melakukan kegiatan bertani secara turun-temurun. Akan tetapi, selama proses penanaman hingga panen bukan tidak ada kendala yang dihadapi. Beberapa kendala yang terjadi, yaitu tanaman kentang yang mengalami serangan hama dan penggunaan pupuk yang belum tepat.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan ungkapan ketua kelompok tani Artomoro satu, bahwa masalah yang diresahkan kelompok tani berupa  adanya layu daun ketika usia tanaman kentang 70 hari (saat sudah mulai mengeluarkan buah), serta benjolan di akar tanaman kubis yang menghambat pertumbuhan tanaman tersebut, tutur Sudian.”



Oleh karena itu, selama proses penyuluhan berlangsung, pihak BPTP kecamatan Tosari berbagi informasi tentang penggunaan benih unggul, pemupukan berimbang, perawatan dan macam-macam hama penyakit tanaman. (iin/tte)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama