-->

Permainan Opposite, Latih Siswa Miliki Kepekaan Dan Daya Ingat

                         MELATIH KOSENTRASI SISWA MELALUI PERMAINAN


Permainan merupakan salah satu hal yang kerap digemari anak-anak. Permainan juga sering digunakan sebagai media dalam melatih daya ingat dan konsentrasi anak dalam melakukan segala aktivitas. Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang, Juwita Ari Ningsun membuat program “PO” yaitu Permainan Opposite untuk melatih konsentrasi siswa kelas 3 di SDN Sedaeng 1.

Permainan tesebut dilaksanakan dengan sistem satu pemimpin yang memimpin kelompoknya. Permainan ini tidak memerlukan alat bantu, cukup dengan menggunakan instruksi dari pemimpin, sehingga bila ingin memenang pemainan seluruh anggota harus bekonsentasi dalam mendengar instruksi dari pemimpin.

“Saya dalam permainan ini bertugas sebagai pemimpin, dalam permainan ini saya menggunakan cerita pada masa penjajahan sebagai pengantar permaian. Ceritanya mengisahkan bahwa kita sebagai rakyat Indonesia haus bersama-sama dalam melawan penjajah.

Pemimpin dalam cerita tersebut saya perumpamakan sebagai penjajah yang ingin memecah belah rakyat dengan menembakkan senjatanya ke kanan dan ke kiri, dan bergerak maju dan mundur. Kanan, kiri, maju, dan mundur merupakan instruksi dalam permainan ini. Apabila penjajah mengatakan “Kanan” berarti rakyat harus bergerak degan cara melompat ke “Kiri” begitupun sebaliknya. Apabila penjajah mengatakan “Maju” berartirakyat harus bergerak dengan cara melompat “Mundur” begitupun sebaliknya.”, kata Juwita.

Dalam permainan ini seorang pemimpin dapat menggunakan berbagai macam pemaianan sebagai pengantar permaianan. Bisa kisah pada masa kerajaan, dongeng, fabel, legenda, ataupun digunakan sebagai salah satu media dalam membelajarkan Bahasa Indonesia pada anak.


Program ini dilaksanakan pada Senin, 21 Mei 2018 dengan peserta sebanyak 48 siswa. Perserta terdiri dari 25 siswa kelas 3A dan 23 siswa kelas 3B. Seluruh siswa terlihat antusias dan bersemangat dalam pelaksanaan program ini.

Salah satu siswa kelas 3B mengatakan “Saya senang sekali kak, disini tidak pernah ada permaian seperti ini, apalagi pada jam sekolah. Saya bisa berkonsentrasi dengan aba-aba yang diberikan oleh kakak dan saya bisa memenangkan permaianan ini”.



Dengan demikian, program ini dapat digunakan sebagai upaya untuk melatih konsentrasi siswa dalam melakukan berbagai aktifitas. Program ini juga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif media untuk membelajarkan siswa segala ilmu pengetahuan terutama “Opposite atau Lawan Kata” dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.  (jw)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama