-->

Batu Besar Berbentuk Tugu Pilar Diduga Batas Wilayah Era Peradaban Kuno Di Temukan Di Desa Tunglur




KEDIRI, TRIBUNUS.CO.ID - Sungguh mengejutkan masyarakat, khususnya warga Desa Tunglur Kecamatan Badas Kabupaten Kediri Jawa Timur atas temuan batu di duga cagar budaya berbentuk pilar pembatas wilayah pada era peradaban Kuno yang ditemukan warga di wilayah Desa Tunglur menjadi teka teki dan banyak perbincangan, karena usia batu tersebut diduga sudah ribuan tahun. Selasa (18/9/2018).

Warga yang melihat pertama kalinya adalah Sudarsono Warga Dusun Tunglur saat sedang mencari barang bekas (rongsokan) di sebuah kebun ,Ia terkejut ada sebuah batu berukuran besar kira kira panjang 1,5 meter dan lebar 60 cm menyerupai pilar pembatas wilayah peradaban kuno ditemukan di sebuah kolam kering milik warga Sumber Tolak Dusun Tunglur, Setelah dibuktikan bersama warga yang tergabung Paguyupan Abdi Dalem Minak Sengguruh didampingi tim Damar Panuluh Nusantara serta Kepala Dusun Tunglur, batu tersebut kemudian diamankan dan di eskavasi bersama sama, selanjutnya diangkut dan dijadikan satu dengan temuan temuan sebelumnya di Petilasan adipati Minak Sengguruh yang berjarak 1,5 km.

Warga sebelumnya mengira batu yang diduga cagar budaya mirip tigu pilar  berada dikolam tersebut nggak akan bisa diangkat kepermukaan ,karena cukup besar dan berat ,sebab kedalaman kolam dengan permukaan berkisar antara 2,5 meter dan mustahil bisa diangkat, dan hanya bisa menggunakan alat berat.


Namun rasa penasaran itulah yang membuat puluhan warga serentak kompak mengangkat batu tersebut dengan bergotong royong menggunakan alat seadanya, sehingga proses eskavasi menelan waktu selama 2 jam.

Prosesi eskavasi batu diduga cagar budaya berbentuk pilar tersebut berjalan dramatis karena medannya sangat sulit,puluhan warga sebagian berada dibawah atau dikolam dan sebagian diatas permukaan, batu tersebut di ikat tali tampar dan ditarik keatas layaknya tarik tambang.

Setelah berhasil diangkat kepermukaan, batu tersebut kemudian diangkut menggunakan mobil L 300 dan dibawa ke Petilasan Adipati Minak Sengguruh untuk dijadikan satu dengan temuan sebelumnya.

Tidak hanya itu, warga juga menemukan empat batu umpak persegi di sebuah Pondok Pesantren yang tidak jauh dengan temuan batu pilar tersebut, Pemilik Ponpes yang mengetahui akan batu cagar budaya yang digunakan sebelumnya sebagai alas kaki menuju tempat wudhu, seketika itu langsung suka rela menyerahkan batu umpak untuk diamankan ke Petilasan Adipati Minak Sengguruh untuk pelestarian cagar budaya yang ada di Desa Tunglur.

Prosesi atau penelusuran batu diduga cagar budaya terus dilakukan oleh warga Abdi Dalem Minak Sengguruh yang didampingi Kepala Dusun dan Kepala Desa serta dari tim Damar Panuluh Nusantara untuk menguak sejarah peradaban sebelum Desa Tunglur.

Dan rata rata ratusan item batu diduga cagar budaya yang sudah terkunpul tersebut ditemukan diatas permukaan, ada yang dipekarangan warga, di Kebun dan ada juga sebagian dirumah warga. Adapun yang ditemukan dirumah warga kebanyakan berupa batu alat tradisional atau peralatan obat obatan terbuat dari batu semacam pelepisan yang persis di Situs Calonarang Gurah - Kediri.

Sebagai rasa syukur atas temuan ke sekian kalinya, batu pilar diduga pembatas wilayah kemudian diselameti (di bancak'i)  dengan jajanan pasar disaksikan oleh Kepala Desa Tunglur bapak Mashudi, Kasun ,Abdi Dalem Minak Sengguruh, tim DPN dan warga sekitar.

Setelah batu pilar dibersihkan dan disiram menggunakan air ,pada ujung pilar terdapat bentuk relif yang melingkar seperti motif bunga dan itu nyata  ,semakin rasa penasaran warga berharap dari dinas purbakala dapat segera mengunjungi temuan temuan batu diduga cagar budaya tersebut.

Pada malam sebelumny, warga juga digemparkan dengan temuan batu besar yang terdapat goresan puluhan jari tangan ,warga saat itu langsung menyebut Goresan Tangan Sakti Peradaban Kuno, karena puluhan goresan jari tangan tersebut menyerupai simbul atau sandi yang belum terpecahkan sehingga sangat misterius dan belum pernah ada di Kediri bahkan di Nusantara.


Tim Damar Panuluh Nusantara, Rianto mengatakan temuan temuan ratusan item batu diduga cagar budaya yang sudah terkumpul ini diperkirakan usianya ribuan tahun, dan temuan tersebut banyak kemiripan dengan benda cagar budaya yang ada di Situs Calonarang Desa Sukorejo Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri ,untuk memastikannya kita harus menunggu hasil dari penelitian dinas terkait yaitu Tim BPCB Trowulan Jatim dan Tim Arkeologi Pusat,agar kedepan apa yang ditemukan ini benar dan dampaknya dapat bermanfaat bagi masyarakat Ds Tunglur dan Kabupaten Kediri"terang Rianto.

Atas temuan ini, Kepala Desa Tunglur bapak Mashudi sangat merespon atas semangat warga Paguyupan Abdi Dalem Minak Sengguruh yang berupaya mengangkat Desa Tunglur menjadi salah satu destinasi wisata religi yang ada di Kabupaten Kediri, kami senang sekali ini salah satu bukti bentuk ke gotong royongan masyarakat Desa Tunglur dalam mengangkat Desa Tunglur menjadi Desa percontohan. (har)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama