-->

Ratusan Komunitas Peduli Di Kediri, Gelar Pembukaan Majelis Pencerahan Damar Cahaya




KEDIRI, TRIBUNUS.CO.ID - Bertempat di Halaman SDN 4 Burengan Kota Kediri ratusan Komunitas Peduli Kediri ikuti pembukaan Majelis Pencerahan Damar Cahaya bersama Gus Naf'an Shalahuddin. Jum'at (28/9/2018).

Acara pembukaan majelis pencerahan dengan bertemakan "Menebar Cinta Membumikan Cahaya " yang berlangsung tersebut nampak ratusan masyarakat ,pemuda, mahasiswa yang tergabung komunitas peduli Kediri sangat antusias dan saling tukar pendampat (sharing)

Komunitas yang hadir tersebut diantaranya adalah dari Generasi Cahaya, Damar Panuluh Nusantara, Lintas Agama, Laskar Harinjing, Laskar Supit Urang, Laskar Calonarang, Komunitas KDS, GMPK Kediri Raya, Paguyupan Abdi Dalem Minak Sengguruh, komunitas dari Kota Kediri dan juga komunitas lainnya.


Pertama kalinya pembukaan Majelis Pencerahan yang digelar di Kota Kediri ini sebagai awal penggiat kepedulian siap bergerak untuk menyalurkan sumbangsih kepedulian terhadap lingkungan yang kurang disentuh oleh pemerintah Kabupaten /Kota Kediri.

Meski acara digelar dengan lesehan ,namun acara pada malam itu sukses karena tujuannya adalah belajar ilmu pengetahuan diantaranya, Sejarah Kebesaran Kediri ,Berjuang dengan masing masing komunitasnya. intinya forum ini dibuka untuk ngaji ilmu pengetahuan yang serius,sekaligus menyampaikan keluhan atau pendapat.

Gus Naf'an Shalahuddin yang merupakan motivator dan budayawan muda Kediri malam itu mengajak yang komunitas yang ada di Kota Kediri turut serta bersama sama dengan komunitas Kabupaten bergerak untuk mengabdikan diri di Bumi Kediri yang kita cintai, "Kalau Kabupaten saya kira komunitas komunitasnya sudah sangat banyak dan sudah bekerja sesuai progrannya masing masing,  dan kalau Kota ini nanti bisa bersama sama alangkah indahnya saling menjunjung tinggi sejarah kebesaran atau semua yang dimiliki oleh Kediri yang butuh perhatian.

Disaat itu juga"Dengan adanya bencana alam Gempa Bumi yang menimpa saudara kita di Sulawaesi Tengah, Gus Naf'an Shalahuddin mengajak semua yang hadir pada malam itu untuk mendo'akan bersama, agar tidak terjadi korban berjatuhan dan bencana tersebut dapat dihentikan oleh Allah SWT "Semoga mereka semua mendapat pertolongan dari yang Maha Kuasa"tutur Gus Naf'an Shalahuddin.


Dalam pembukaan majelis pencerahan Damar Cahaya tersebut juga diiringi dengan group musik yang dinamai Damar Cahaya, ini adalah salah satu paket saat Gus Naf'an mengadakan kegiatan sosial maupun sarasehan budaya lintas keyakinan.

Sementara Ketua Damar Panuluh Nusantara Rekan Rianto juga menjelaskan terkait prodak besar yang dimiliki oleh Kediri diantaranya adalah bukti sejarah. Bahwa kegiatan kami di DPN selama ini adalah riel lebih kepada pembuktian bukan katanya atau memperhatikan saja, kegiatan kami langsung terjun kelapangan untuk mengamankan benda benda bersejarah yang dimiliki Kediri"terang Rianto.

Iebih lanjut Rianto menjelaskan Bahwa Kediri yang kita pijaki ini merupakan Bumi Seribu Situs Cagar Budaya yang butuh sentuhan, dimana banyak artefak artefak yang mungkin sengaja dibiarkan oleh pemerintah setempat " kami tidak menyalahkan ini tanggung jawab siapa,  namun seharusnya bukti nilai sejarah ini diangkat dan saya yakin Kediri dengan memiliki prodak seribu situs cagar budaya dapat menjadi destinasi wisata terbesar tingkat Nasional bahkan dimata dunia"jelasnya.

Pada kesempatan itu pula, Gus Naf'an Shalahuddin juga memberikan motivasi kepada komunitas KDS yang di usung oleh mahasiswa terkait kegiatan penanganan Virus HIV AID'S , Kami dan teman teman komunitas akan siap mendukung giat sosial tersebut dan jangan patah semangat, terkait HIV Aid's kami juga sangat peduli.

Sementara dari perwakilan Paguyupan Abdi Dalem Minak Sengguruh Desa Tunglur Kecamatan Badas dalam kesempatannya juga berharap dari semua komunitas ,Gus Naf'an dan tim Damar Panuluh Nusantara terus mendampingi kami, agar cagar budaya yang ada di desa kami dapat terankat dan menjadi destinasi wisata religi bagian di Kediri khususnya, umumnya nusantara. (har)


0 Komentar

Lebih baru Lebih lama