-->

Kegiatan Rutin Tahlil Malam Jum'at Para Pengunjung Di Museum Kampung Sentanan Ds Tunglur




KEDIRI, TRIBUNUS.CO.ID - Tidak jauh dari lokasi wisata Candi Surowono, Terowongan dan Pemandian Sendang Drajat Ds Canggu Kecamatan Badas Kabupaten Kediri Jawa Timur yang dikenal ramai pengunjung pada setiap hari bahkan puncaknya pengunjung dapat dilihat di hari Minggu atau liburan panjang ,ada sebuah Situs Tunglur yang terletak di Ds Tunglur Kecamatan Badas. Nah sesuatu misteri yang dimiliki oleh Ds Tunglur masih teka teka apalagi beberapa bulan yang lalu ditemukan beragam bentuk bebatuan kuno yang ada di Ds Tunglur tersebut.

Warga sekitar sempat gempar setelah potongan dan serpihan bebatuan kuno yang ditemukan tim Damar Panuluh Nusantara lantaran selama ribuan tahun baru terkuak.

Bebatuan kuno yang ditemukan kemudian diselamatkan bersama warga diamankan di sebuah Museum Mini, dan  diduga cagar budaya karena memiliki kesamaan dengan situs calonarang yang berada di Kecamatan Gurah.

Sebelum ditemukan bebatuan kuno tersebut ada sebuah petilasan yang dilestarikan oleh warga Ds Tunglur sejak turun temurun yaitu Petilasan sang Adipati Minak Sengguruh dengan peninggalan benda berupa " pathok kayu" warga menceritakan bahwa pathok kayu yang tertancap ditanah Kampung Sentanan  adalah pathok tali pengikat kuda sang Adipati Minak Sengguruh pada Era peralihan Hindu ke Islam.

Bebatuan kuno diduga cagar budaya tersebut yang ditemukan oleh tim Damar Panuluh Nusantara bersama Paguyupan Abdi Dalem Sentanan saat ini dimuseumkam di area Petilasan Adipati Minak Sengguruh tepatnya disebelah selatan pathok sang Adipati Minak Sengguruh.

Menurut Spiritual tim Damar Panuluh Nusantara dan beberapa pengunjung spiritual lainnya serta dikuatkan dengan bukti bebatuan kuno beragam bentuk tersebut menyampaikan "Bahwa bebatuan kuno yang ditemukan tersebut  diduga peninggalan dari tokoh legenda yang sudah terkenal di nusantara yang diceritakan dalam film " Ratu Sakti Calonarang " ,Siapa dia, ia adalah seorang Mpu Bahula dan Diah Ratna Mangali.

Mpu Bahula adalah seorang putra sekaligus murid dari Mpu Baradah, dan Diah Ratna Mangali adalah putri dari Calonarang yang hidup pada masa kerajaan Prabu Airlangga Kediri.

Mpu Bahula dan Diah Ratna Mangali adalah pasangan suami istri yang menurut keyakinan spiritual juga ada hubungannya dengan Mpu Tantular (pengarang Kitab Sutasoma)

Karena Ds Tunglur memiliki sejarah yang sangat misteri maka banyak pengunjung ke tika berkunjung ke Kediri menyempatkan mampir ke Petilasan Mpu Bahula /Diah Ratna Manggali dan Adipati Minak Sengguruh yang dari jalan raya provinsi membutuhkan 3 menit sampai ke lokasi tersebut.

Tidak hanya dari pengunjung saja, namun banyak dari mahasiswa /wi juga berkunjung ke Petilasan Mpu Bahula /Diah Ratna Mangali untuk melaksanakan tugas dari Kampus masing masing mengorek sejarah tentang Mpu Bahula /Diah Ratna Mangali dan Adipati Minak Sengguruh.

Meski Museun Mpu Bahula /Diah Ratna Mangali baru beberapa hari yang lalu diresmikan oleh Kepala Desa Tunglur dan disaksasikan masyarakat, tokoh agama, dan muspika Kecamatan Badas, Museum tersebut tidak pernah sepi dari pengunjung apalagi para pengunjung dari latar belakang Spiritual dan santri.

Para pengunjung ke tempat tersebut tak lain adalah melakukan do'a sesuai keyakinan masing masing  ada yang tahlilan dan ada yang baca Yasin. bahkan setiap malam jum'at rutin dilaksanakan do'a bersama untuk para leluhur yang ada di wilayah Ds Tunglur termasuk para Mpu Bahula /Diah Ratna Mangali dan Eyang Adipati Minak Sengguruh.

Berkahnya luar biasa setelah berkunjung ke Petilasan tersebut, banyak pengunjung sudah merasakan perubahan, baik secara rohani maupun lahiriah.

Ketika para pengunjung sampai dipintu masuk maka akan dijumpai Jupel yang tergabung Paguyupan Abdi Dalem Sentanan  ,para pengunjung akan disambut dengan ramah dan akan dipandu ke lokasi Petilasan Mpu Bahula /Diah Ratna Mangali dan Petilasan Adipati Minak Sengguruh.
(har)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama