-->

Poseidon, Drone Bawah Laut Nuklir Rusia Ini Mampu Ciptakan Tsunami Setinggi 500 Meter



Bayangkan sebuah drone bawah laut berkemampuan nuklir melesat ke sebuah kapal induk. Sungguh mengerikan.

Kemampuan itulah yang akan dimiliki Angkatan Laut Rusia yang berencana menempatkan lebih dari 30 drone nuklir bawah laut Poseidon.

Kantor berita Rusia TASS mengutip sebuah sumber di industri pertahanan Rusia pada 12 Januari 2019 mengatakan, bahwa dua Poseidon yang dibawa kapal selam diperkirakan akan ditempatkan di Northern Fleet dan dua lagi di Pacific Fleet.

Setiap kapal selam akan memabwa maksimal delapan drones. Total jumlah Poseidon diperkirakan akan mencapai 32 wahana.

Kapal selam nuklir misi khusus Khabarovsk yang saat ini dibuat di Sevmash Shipyard, akan menjadi salah satu kapal pembawa (organic carriers) dari drone Poseidon.

Begitu juga dengan kapal selam tugas khusus dan kapal penjelajah bawah laut bertenaga nuklir Project 949A, kemungkinan akan dipilih sebagai pembawa setelah menjalani program upgrade.

Dilaporkan kecepatan Poseidon lebih dari 107 knot (200 km/jam). Kedalaman maksimal lebih satu kilometer. Sebagai pembanding, kecepatan maksimal kapal selam nuklir 32 knot dan torpedo 48 knot.

Poseidon yang oleh intelijen AS disebut “Kanyon”, adalah salah satu senjata strategis terbaru Rusia.

Poseidon dirancang untuk menciptakan gelombang tsunami setinggi 500 meter. Begitu tiba di target, Poseidon akan mencemari pantai musuh dengan isotop radioaktif.

The drone could detonate its very large warhead at standoff range, and anti-submarine warfare units would have very little time to react because of the speed at which it travels.

Kemampuan gugus tempur kapal induk akan terkuras untuk mempertahankan diri saat menghadapi Poseidon.

Drone ini mampu meledakkan hulu ledaknya yang sangat besar pada jarak jauh. Unit pertempuran antikapal selam hanay memiliki sedikit waktu untuk bereaksi karena kecepatannya.

Poseidon disebutkan kebal terhadap sistem pertahanan antirudal seperti rudal antibalistik, senjata laser dan railgun yang mungkin menonaktifkan ICBM atau SLBM.

beny adrian

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama