-->

Solar Langka, Nelayan Lekok Susah Melaut


TRIBUNUS.CO.ID, PASURUAN  –Terbatas nya pasokan kuota Solar yang ada di SPBN Lekok mengakibatkan para nelayan sering kesusahan untuk berangkat melaut untuk mencari ikan,
Walhasil, para nelayan terpaksa membeli solar di SPBU bahkan pedagang eceran. Sedangkan, harga solar di pengecer  jauh lebih mahal. Sehingga, cost melaut semakin membengkak.

Dalam beberapa hari ini kondisi Cuaca mulai bersahabat, Namun beberapa nelayan di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, kelimpungan karena kendala BBM jenis solar.

Sedangkan, kuota solar di SPBN Lekok sering kehabisan.
Akibatnya sejumlah nelayan bergerak dan mempunyai inisiatif, Agar tidak kehabisan stok, sejak pagi dini hari sekitar pukul 06.00 sudah rela ngantri untuk mendapatkan solar, jirigen - jirigen para nelayan sudah berjajar mengantri sampai sore. Namun bila sudah habis, mereka harus mencari solar ke tempat lain.

Kepala Bidang Kenelayanan Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan Alamsyah Supriadi mengatakan, sejak awal 2019, kuota solar SPBN nelayan di Kabupaten Pasuruan sudah ditambah. Yang semula hanya 16 ribu liter per hari, kini menjadi 150 ribu liter per hari.

“Sebenarnya sudah ada kenaikan kuota yang signifikan. Hanya saja sejak pertengahan Februari terjadi musim melaut dan permintaan solar menjadi cukup tinggi,” ujarnya.

Selain itu, yang menjadi masalah, saat kuota solar habis, tangki SPBN harus menunggu untuk diisi. Inilah yang membuat solar sampai kosong dan tidak bisa melayani pembeli.

“Berbeda dengan SPBU yang tangkinya banyak, sehingga saat satu habis dan diisi, bisa menggunakan tangki yang lain,” ujarnya.

Masih kata Alamsyah, terkait keluhan ini, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan AKR. Menurutnya, sejak SPBU membatasi pembeli solar dengan jerigen, banyak nelayan yang akhirnya membeli di SPBN. Sehingga, permintaan pembelian solar meningkat.

Pewarta       : Rachmat H

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama