-->

Tergerus Abrasi, 14 Rumah Warga Rusak, Yonif Mekanis 741/GN Sigap Membantu




Jembrana - Gelombang pasang terjadi sejak Jumat hingga Minggu kemarin, gelombang tinggi menghantam pesisir pantai Pebuahan mengakibatkan abrasi yang cukup parah. 14 rumah warga mengalami kerusakan yang cukup berat dan 1 buah rumah Ibadah (Mushola) juga terkena dapak yang cukup parah akibat abrasi pesisir pantai. Hal ini disampaikan oleh Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto, G, S.I.P, pada hari Senin (25/3) dalam siaran persnya di Makodam IX/Udayana.

Kapendam menyampaikan, bencana tersebut terjadi di dipesisir pantai Pebuahan, gelombang mencapai tiga hingga empat meter menghantam bibir pantai sehingga mengakibatkan terjadinya abrasi pesesisir pantai Pebuahan, di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaen Jembrana.

Dengan kejadian tersebut , Peleton Siaga Yonif Mekanis 741/Garuda Nusantara dengan sigap memberikan pertolongan, dipimpin oleh Serka Ekob Setyo Budi Utomo mengerahkan lima puluhan personel, dua unit kendaraan Dinas Strada dan satu unit Truk untuk mengangkut personel yang melaksanakan pembongkaran rumah warga yang terkena dampak abrasi, mereka bekerjasama dengan aparat Kepolisian, Polres Jembrana dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana serta warga masyatakat setempat, saling bahu membahu, sehingga pembongkaran rumah warga yang terkena dampak gelombang pasang dalam waktu yang singkat dapat diselesaikan.

Kemudian bagi warga masyarakat yang berada di sekitar daerah terjadinya abrasi, untuk sementara diungsikan ke rumah-rumah keluarga yang cukup aman, semua ini dilakukan demi keselamatan warga masyarakat dan untuk menghindari kemungkinan yang tidak diinginkan sepanjang cuaca masih dalam keadaan yang kurang bersahabat.

Dengan adanya bantuan dari Yonif Mekanis 741/GN, Polres Jembrana dan BPBD Jembrana, masyarakat mengucapkan terimakasih atas kesigapan aparat dalam membantu pembongkaran rumah warga yang terkena dampak gelombang pasang dan dengan secepatnya dapat mengevakuasi warga pesisir yang diperkirakan rawan dari adanya abrasi bila gelombang pasang kembali menghantam pesisir pantai, demikian ujar Kapendam. (PendamUdy)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama