-->

Simulasi Penanganan Aksi Unjuk Rasa Di MPS KUD Tani Bahagia Gondang


MOJOKERTO.  Koramil 0815/18 dan Polsek Gondang mendukung penuh latihan simulasi penanganan unjuk rasa yang digelar Mitra Produksi Sampoerna (MPS) KUD Tani Bahagia Desa Pugeran Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto, Selasa (10/10/2017).

Simulasi ini dilakukan untuk persiapan bila sewaktu-waktu terjadi unjuk rasa di MPS KUD Tani Bahagia.   Sejumlah 35 personel gabungan Polri, TNI, Satuan Pengamanan dan Tim Medis dari Poliklinik MPS dikerahkan dalam simulasi ini.

Dalam kegiatan tersebut, disimulasikan terjadi unjuk rasa di MPS yang dilakukan warga Dusun Pugeran sekitar 40 orang dengan Koorlap Beny Agus Setyawan, yang diperankan oleh karyawan MPS.   Dalam unjuk rasa tersebut, Koorlap aksi Beny menuntut agar MPS menghentikan pengeboran sumur karena akan membuat kering sumur warga di sekitar perusahaan.

Sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara petugas dan massa aksi yang memaksa masuk untuk menemui pimpinan MPS.   Setelah dilakukan negoisasi oleh Petugas Pam yang dipimpin Kapolsek Gondang AKP Slamet yang didampingi Danramil 0815/18 Gondang Kapten Inf Sumiarso, akhirnya Koorlap aksi Beni menyetujui hanya Koorlap aksi dan perwakilan saja yang bisa bertemu dengan pimpinan MPS untuk mediasi.  Sedangkan massa lainnya tetap tinggal di halaman depan pabrik dan diijinkan untuk melakukan orasi.

Saat mediasi berlangsung, Koorlap aksi, Beny menyampaikan tuntutan kepada Pimpinan MPS KUD Tani Bahagia Drs. H. Ashary Kusnan, MM, bahwa pengeboran sumur untuk mendukung proses produksi MPS harus dihentikan karena akan membuat sumur warga kering sehingga warga akan kesulitan air bersih.

Dalam tanggapannya, Pimpinan MPS KUD Tani Bahagia Drs. H. Ashary Kusnan, MM, menyampaikan terima kasih kepada Sdr. Beny atas masukannya bila pengeboran itu akan merugikan warga sekitar perusahan.  Namun pengeboran yang dilakukan MPS dengan mengambil sumber di ketinggian sekitar 120 meter dpl (di atas permukaan laut) sehingga tidak akan mengakibatkan sumur warga kekeringan.

Akan tetapi Sdr. Beny bersama perwakilan tetap menolak adanya pengeboran sumur MPS tersebut.  Karena dialog cukup alot, akhirnya Pimpinan MPS menawarkan solusi, bahwa MPS tetap akan melanjutkan pengeboran dan pihak MPS bersedia memberikan kompensasi kepada 20 KK yang tinggal di sekitar perusahaan setiap bulan sebesar RP 100.000,- per KK.    Solusi tersebut dapat diterima oleh Koorlap aksi dan perwakilan warga, selanjutnya massa membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing dengan tertib dan aman.


Saat evaluasi, Drs. Ashary Kusnan, MM, Pimpin MPS KUD Tani Bahagia, mengucapkan terima kasih kepada Polsek dan Koramil Gondang yang telah mendukung kegiatan simulasi penanganan unjuk rasa.  Tak lupa, terima kasih juga untuk Satuan Pengamanan dan Tim Peraga yang telah berlatih dengan serius untuk melaksanakan simulasi ini, semoga ke depan akan lebih baik.
Lebih baru Lebih lama