-->

Polres Pasuruan Gelar Penyuluhan Tangkal Teroris Di Kampus Universitas Yudharta Pasuruan

PASURUAN, TRIBUNUS.CO.ID - Pada hari ini Senin (18/12/2017) sekitar Pkl. 09.30 WIB, Anggota Binmas Polres Pasuruan IPDA Mulyono, S.Sos. dan AIPTU Bambang melaksanakan giat penyuluhan tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental sebagai penangkal Terorisme dan Radikalisme kepada mahasiswa Universitas Yudarta di Kampus Pondok Ngalah Sengon Purwosari.

Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri beberapa Narasumber yaitu dari Danramil Purwosari, Bagong (Ketua DK3P Kebudayaan Pasuruan), Syarifudin Lubis (Sekertaris LSM Sebrang), Khoirul Anam (Ketua LSM Sebrang)

Acara tersebut dibuka oleh Khoirul Anam sambil memberikan sambutan di depan mahasiswa tentang penekanan Gerakan Nasional Revolusi Mental di lingkungan Kampus Yudarta.

Selanjutnya acara dibuka dengan Doa yang dipimpin oleh Ikhwan Anis yang bermunajat kepada Allah SWT. agar acaranya berjalan dengan lancar dan mendapatkan ridho dari Allah SWT.

Adapun Narasumber pertama disajikan oleh IPDA Mulyono, S.Sos. yang menjelaskan tentang adanya indikasi Anggota Teroris yang kebetulan juga Anggota Dewan, Teroris itu muncul karena disebabkan oleh rendahnya SDM masing - masing individu, adanya warga yang belajar membuat dan merakit Bom melalui Google yang dimodifikasi dengan Bom Ikan, sehingga banyak memakan korban orang sipil yang tidak berdosa, bahkan dibuat untuk melakukan tindak pidana perampokan dan perampasan ranmor di jalan raya, agar Teroris tidak masuk dan mempengaruhi warga maka kita harus selalu dekat dengan ulama dan selalu koordinasi dengan kepolisian terdekat.

Narasumber kedua disajikan oleh Danramil Purwosari yang menjelaskan tentang disiplin waktu dan menggunakan waktu sebaik baiknya, TNI juga mempunyai tugas memback up Polri dalam memberantas Terorisme dan Radikalisme, adanya Raka dan Raki (Radikal Kanan dan Radikal Kiri ) yang selalu merongrong stabilitas Pancasila sehingga banyak anggota TNI yang dibunuh oleh PKI di lubang Buaya, pendidikan pondok Ngalah itu mengajarkan akhlaq yang baik dan menentang faham Radikalisme, TNI juga punya pasukan khusus anti teror misalnya RAIDER, dan GULTOR yang melindungi segenap warga dari ancaman Terorisme, jangan pernah mau diadu domba oleh siapapun sehingga bisa meretakkan persatuan dan kesatuan Bangsa.

Narasumber ketiga disajikan oleh Bagong yang menjelaskan tentang, teror kepada budaya juga terjadi di wilayah Indobesia, kadang - kadang kita benci Negara Amerika tapi suka produk Amerika, budaya tingkepan jangan dimasukan budaya agama islam sehingga menjadi rancu, banyak warga yang tidak faham tentang budaya dan agama, kadang – kadang budaya dianggap agama, sehingga kita harus bisa memetakkan mana yang masuk budaya dan mana yang masuk agama, di Negara kita ini banyak budaya asli Indonesia yang hilang dan punah karena tidak ada fihak yang mau melestarikannya.

Nara Sumber Keempat disajikan oleh  SYARIFUDIN LUBIS, menjelaskan tentang Sosialisasi kepada maha siswa ttgtiga pilar Revolusi Mental ( Integritas, Etos kerja, Gotong-royong ),Maha siswa diharapkan selalu selektif terhadap perubahan kultur yg selalu berkembang di sekitar lingkungannya.

Kegiatan penyuluhan Terorisme dan Radikalisme selesai Pkl. 12.50 WIB. situasi berjalan aman dan lancar.

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama