-->

Silaturrohmi Nasional Trah Syech Jumadil Kubro Di Kesultanan Cirebon




CIREBON, TRIBUNUS.CO.ID - Beberapa ulama dari Jawa, Madura, Sumatra dan Kalimantan bertemu dalam rangka Silaturrohmi Nasional Trah Syech Jumadil Kubro (Dzuriyyah Syekh As-Sayyid Jamaluddin Akbar Al Husaini) Di Markas Besar Laskar Macan Ali, Kesultanan Cirebon Jawa Barat pada Hari Minggu 2 Desember 2018. (3/11/2018)

Silaturrohmi Nasional (SILATNAS) Trah Syekh Sayyid Jumadil Kubro tersebut di hadiri oleh beberapa Ulama dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya adalah - Gus Raden Handy Nursanto, SH. (Rembang). -. KH. M. Samman (Tuban). - Kiyai Aminuddin Imron (Kediri). - Kiyai Toto Rahardjoe (Jombang). - KH. Lukman Hadi (Palangkaraya). - Gus Wawan (Surabaya). - KH. Noval Pambudi (Banyumas). - KH. Farid D,H. (Jombang). - Habib Maulana Muhammad Isyhaq (Kudus). - Sayyid Seif Alwi (Karawang). - KH. Sholeh Zuhdi (Al Islah Buntet Pesantren). - Sayyid Abdul Rozaq L. Muftiy MA (Sumedang). - Abuya Tubagus M. Mawahib (Bogor). - Sayyid M. Ilyas K. Iman (Buntet Pesantren). - Gus Aris Krismawanto (Jakarta). - Ustadz Maulana (Pati). - Ustadz Fauzan (Cirebon). Dan para Ustadzah serta Dzuriyyat Rosululloh juga para Petinggi dan para Laskar Macan Ali Nuswantara.



Dalam pertemuan tersebut secara kekeluargaan yang hangat dan bersahaya bermusyawarah dan bermufakat mengasilkan keputusan sebagai berikut :
Menetapkan Yang Mulia Prabu Diaz Panglima Besar Laskar Macan Ali Nuswantara Kasultanan Cirebon sebagai Ketua Umum Silaturrohmi Internasional Trah Sayyid Jumadil Kubro, selanjutnya pertemuan tersebut mengagendakan
1. Akan mengadakan Silaturahmi Internasional Keturunan Syech Jumadil Kubro di Alun- alun Cirebon 28 Februari 2019.
2. Mengagendakan setiap tahun silatnas tersebut dengan tempat berbeda dan bergiliran.
3. Membuat sebuah wadah dalam bentuk yayasan atau koperasi.
4. Mengikatkan dan meningkatkan tali silaturahmi dengan berbagai kegiatan keguyuban sesama Dzuriyat Syekh Jumadil Kubro, Dan satupun satupun tidak ada yang memiliki ide atau membuat lembaga pencatat nasab dan tidak ada yang akan membuat lembaga nasab.

Saat di hubungi wartawan tribunus.co.id tentang adanya isu negatif yang berkembang, Yang Mulia Prabu Diaz mengatakan "Banyak pihak, perorangan maupun organisasi yang mengajak saya untuk membuat atau bergabung dalam lembaga nasab baik yang murni keihklasan sampai yang komersil, selalu saya Tolak. Sebab sangat berat tanggungannya bila mengurusi nasab orang lain. Kalau betul tidak masalah, lah kalau salah Sungguh berdosa," Tutur beliau.

"Kami dari Kesultanan Cirebon tak mengurusi administrasi nasab secara umum, hanya internal keluarga Kesultanan saya sendiri.

  • Buat kami yang penting menunjukan adab, adat, santun, pengayom dan lain sebagainya. Jadi saya tegaskan kembali bahwa pertemuan di Cirebon pada tgl 2 Desember 2018 Tidak ada pembicaraan tentang lembaga nasab. Pembicaraannya hanya masalah Keguyuban dan kebersamaan mengumpulkan tulang yang berserakan dan silaturrahmi agar tidak putus obor. Dan saya siap mengemban tugas yang diamanatkan untuk kegiatan tersebut. Apabila ada pihak yang mengatakan atau menuduh dalam pertemuan di Cirebon ini bertujuan membuat lembaga tandingan apapun apalagi pencatat nasab, silahkan hubungi saya, dan akan saya cari orangnya yang membuat pecah belah tersebut." Imbuh beliau. (Aminuddin/har)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama