-->

TMMD Ke-112 Wiltas Kodim 0910/Malinau Wujudkan Toleransi Beragama di Perbatasan.

  


MALINAU- Kalimantan Utara,-

Kabupaten Malinau adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara, Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Malinau. Luas kabupaten ini merupakan kabupaten terluas di Kalimantan utara, yakni 40.088,38 km² dan memiliki jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak 82.519

Jiwa.


Mayoritas penduduk Kabupaten Malinau adalah Nasrani.


Karena Kabupaten Malinau adalah wilayah perbatasan, Maka TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) atau yang dulu lebih akrab di sebut AMD dilaksanakan setiap tahun oleh Kodim 0910/Malinau.


TMMD Ke- 112 Wilayah Perbatasan Tahun 2021 di Kabupaten Malinau diselenggarakan di dua desa yaitu Desa Kuala Lapang dan Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat, Kabupaten Malinau.


Seperti diketahui, pelaksanaan TMMD ke-112  banyak program yang dijalankan, yaitu pengerjaan sasaran fisik dan ada juga berupa non fisik. Kegiatan TMMD juga bisa membentuk mental yang mandiri, terciptanya rasa kebersamaan melalui gotong-royong dan bahkan sampai toleransi umat yang berbeda agama pun terbingkai.


Tanggung jawab terhadap tugas dan pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik, tapi tanggung jawab kepada agama tentu juga harus dijalankan dengan baik. Nah, dalam pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-112 Wilayah Perbatasan (Wiltas) Komando Distrik Militer (Kodim) 0910 Malinau semua dapat terlaksana dengan baik.


Hal tersebut bisa dilihat pada saat para Anggota Satgas TMMD ingin melaksanakan ibadah salat lima waktu di tempat orang tua asuhnya(induk semang) yang berbeda agama. Orang tua asuh yang bernama Mariana (50), warga Desa Kuala Lapang, Kecamatan Malinau Barat menyediakan tempat dan melayani keperluan anak asuhnya untuk beribadah. Ia sangat menghormati dengan rasa toleransi yang tinggi.



“Untuk kepentingan bangsa dan negara serta desa kami khususnya, ini sudah menjadi kewajiban saya saling membantu dengan tetap mengedepankan toleransi. Saya bangga bisa membantu dan terima kasih juga desa kami dibantu dengan adanya TMMD ini,” ucap Mariana.


Melalui TMMD Ke-112 rasa toleransi berbeda agama terbangun dan dengan terbangunnya toleransi tersebut dapat  menghindari terjadinya diskriminasi, walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda tanpa memandang suku, ras, agama dan antar golongan di daerah tersebut.


“Alhamdulillah orang tua asuh sangat membantu kita. Jadi tidak hanya membantu soal makanan dan tempat tinggal, untuk beribadah pun kami difasilitasi,” ungkap Kapten Ali Ahmad Dan SSK   TMMD ke-112 Wiltas.

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama