-->

Geram Birokrasi dan Pelaksanaan Proyek Kota Pasuruan Terkesan Amburadul



PASURUAN|TRIBUNUS.CO.iD

Patut dipertanyakan temuan dilapangan ada beberapa proyek di kota Pasuruan secara teknik pekerjaan diduga tidak sesuai spek, sekalipun adanya pengawas konsultan, tapi kenyataan tidak ada reaksi atau tidak teguran dari pihak dinas terkait ada apa dibalik itu ?.


Ketika awak media bertandang dikediamnya Amin Suprayitno, wakil ketua DPD Pospera, sekaligus Pembina LSM GP3H. ” Terkait pekerjaan maupun pelaksanaan teknis, patut dipertanyakan dan amburadul, pasalnya dalam pelaksanaan pekerjaan banyak yang tidak sesuai aturan, pihak birokrasi terkesan “Adem Ayem ” hal ini terbukti, ada pekerjaan menggunakan bahan material, semen diduga tidak sesuai spesifikasi, seperti yang terjadi peningkatan jalan Kebun Mangga, disinyalir menggunakan semen Oplosan, pembangunan pagar makam cina teknis pemasangan tanpa adanya galian pondasi, maka dimana tupoksi f pengawas dilapangan, ternyata pekerjaaan asal jadi, saya khawatir ini semua kamuflase orang yang mau ambil untung, yang sumber dana dari uang rakyat, untuk rakyat dan buat rakyat bukan untuk segolongan orang, kata Hulk panggilan akrabnya.Minggu. (24/10/2021.


Lebih jauh pembina LSM GP3H, menjelaskan, proyek program kotaku, terutama pemasangan udit, sementara pengadaan Uditnya, dengan cara bikin sendiri secara manual. Dari hal itu muncul pertanyaan bagaimana kualitasnya .juga proyek pemasangan UDITC yang jelas di Pohjentrek bahkan DPRD kota pasuruan inspeksi mendadak (sidak) dan secara teknis salah dalam pemasangan, apa yang terjadi, tidak ada tindaklanjut untuk dibenahi.


Perlu diketahui.” Dalam pelaksanaan pekerjaan, keselamatan para pekerja diabaikan,tidak memakai alat pelindung diri (K3), mengacu Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, kenyataan itu dan terkesan ” Pembiaran ”


Disisi lain tujuan dunia pendidikan formal, dalam arti sebenarnya untuk menimba ilmu dan kelak sebagai bekal para generasi bangsa dan menjadi pemimpin bangsa dimasa mendatang, dan terus terang banyak laporan dari masyarakat terkait maraknya sekolah sebagai lahan bisnis mulai seragam dan Lebar Kerja Siswa (LKS) sementara arti sebenarnya lembar bukan kumpulan soal dalam bentuk buka, bahkan ada salah satu Sekolah Dasar mengemas dengan istilah swakelola dan disinyar pelaksananya kabur dan siapa yang bertanggung jawab, kata Hulk mengakhir dengan nada tanya.


Pewarta : Soleh hidayat

Admin : Abimanyu

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama