-->

Kapolres Pasuruan Pimpin Pengamanan Unjuk Rasa dengan pendekatan Persuasif, Humanis Berujung Damai Kondusif



Pasuruan, Tribunusantara.com Pengamanan Aksi Unjuk Rasa(Unras) dipimpin langsung oleh Kapolres Pasuruan AKBP Erick Frendriz, S.I.K., M.Si., Unjuk rasa dan orasi penyampaian pendapat di muka umum ini dilakukan oleh beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat diantaranya, LSM GMBI, LSM Giras, LSM Pusaka, LSM GP3H, LSM Cinta Damai dengan sasaran di depan Perkantoran DPRD Kab.Pasuruan dan di kantor Dinas Perikanan Jl. Raya Raci Kec. Bangil Kab. Pasuruan. (26/10/2021)


Gerakan unjuk rasa ini menamakan dirinya MAKAR ( Masyarakat Anti Korupsi Anggaran Rakyat ). Pengunjuk rasa diperkirakan berjumlah 300 orang ini bergerak dari dua tempat yaitu dari Masjid Gus Dur Kecamatan Kraton dan dari Alun-alun Bangil Pasuruan. Mereka bergerak bersamaan menuju kantor kejaksaan Kabupaten Pasuruan dan kantor Perikanan Kab.Pasuruan dengan membawa peralatan sound system dan banner brosur kritikan dan tuntutan.


Adapun yang mereka kritik dan tuntut adalah :

1. Penyimpangan dalam penyusunan APBD, sehingga anggota DPRD bisa intervensi ikut merekayasa paket pekerjaan PL/Penunjukan Langsung dan mengendalikannya guna kepentingan pribadi dan kelompoknya.


2. Anggota DPR dianggap membuat skenario meniadakan mekanisme lelang terbuka sehingga pekerjaan penunjukan secara langsung hanya diberikan kepada rekanannya saja.


3. Adanya Gratifikasi yang diterima oleh anggota Dewan yang berasal dari unsur KKN paket proyek pekerjaan penunjukan langsung yg telah direkomendasikan kepada rekanan internal Anggota Dewan.


4. Adanya persaingan tidak sehat dari kesalahan ploting rekomendasi terhadap paket-paket pekerjaan oleh Anggota Dewan, sehingga terjadi monopoli proyek yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yg mempunyai akses dekat dengan Anggota Dewan.


Dalam perjalanan Para pengunjuk rasa cenderung provokasi menutup arus lalu lintas dari Arah Pasuruan - Surabaya, sehingga petugas Lalu lintas Polres Pasuruan dengan sigap langsung melakukan kontra flow agar arus lalu lintas  tidak macet dan tidak mengganggu pemakai jalan yg lainnya.


Dalam mengendalikan kegiatan unjuk rasa di jalan raya ini Pasukan Dalmas Polres Pasuruan  melakukan strategi  Tactical Wall Game, dimana hal tersebut merupakan profesional skill aplikasi yang dimiliki oleh pasukan Dalmas Polres Pasuruan dalam menghadapi massa unjuk rasa di lapangan yg brutal dan anarkhis,  sehingga pengunjuk rasa tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan provokasi dan pengrusakan terhadap kantor pemerintahan di Raci maka kegiatan unjuk rasa dapat dikendalikan dan berjalan dengan aman lancar.


Kapolres Pasuruan dalam pengarahannya kepada pasukan Dalmas mengatakan agar Dalmas tetap jaga etika, hindari gesekan, jangan ada yang bergerak sendiri-sendiri, serta jangan ada yang mengeluarkan senjata karena kita dalam ikatan pelton dan tujuan utama adalah mendamaikan demi kelancaran dan keamanan pelaksanaan unjuk rasa kali ini.


Akhirnya massa dapat di damaikan dan membubarkan diri masing-masing tanpa ada aksi kekerasan dan perusakan fasilitas umum.


(ndre/Abi)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama