-->

Polsek Heram Respon TKP Temu Mayat di Panti Pijat Timung Sakura Expo

 


Polresta Jayapura Kota,- Respon laporan TKP Temu Mayat, Kepolisian Sektor Heram mendatangi lokasi kejadian dan lakukan Olah TKP bertempat di Panti Pijat Timung Sakura tepatnya di Jalan Expo Waena Distrik Heram, Sabtu (19/3) sekitar Pukul 19.30 Wit.


Dari hasil penyelidikan oleh Kanit Reskrim Polsek Heram Ipda Rustam, S.H bersama personil saat mendatangi TKP, Korban diketahui berjenis kelamin laki-laki berusia sekitar 58 tahun bernama Yoram yang merupakan warga Sentani Kabupaten Jayapura.


Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Gustav R. Urbinas, S.H., S.IK., M.Pd melalui Kapolsek Heram AKP Frangky Rumbiak saat dikonfirmasi (Minggu 20/3 siang) membenarkan peristiwa penemuan mayat korban tersebut di lokasi kejadian.


Kapolsek mengatakan, korban ditemukan didalam salah satu kamar Panti Pijat Timung Sakura dalam keadaan posisi terlentang diatas kasur tanpa menggunakan baju dan sudah tidak bernyawa.


"Menurut keterangan saksi Yolanda (36) yakni pemilik Panti Pijat tersebut, korban diketahui datang untuk dipijit sekitar pukul 19.15 Wit, oleh saksi korban langsung diantarkan ke salah satu kamar untuk menerima jasa layanan pijit dari Sdri. Nana (42)," terang Kapolsek.


Lanjut kata Kapolsek, ketika didalam kamar menurut saksi bernama Nana (42) sekira Pukul 19.17 Wit saat hendak dipijit, korban tiba-tiba mengeluh merasakan panas dibagian dadanya dan langsung tak sadarkan diri. Melihat kejadian tersebut Nana langsung melaporkannya ke pemilik Panti Pijit kemudian Sdri. Yolanda datang bersama suaminya untuk melihat kondisi korban.


"Menyikapi situasi tersebut, pemilik Panti Pijit langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Heram vie telepon. Anggota kami langsung datang ke TKP dan menemukan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa diatas kasur," pungkasnya.


Ia pun menuturkan, usai melakukan pemasangan garis polisi / Police Line, pihaknya langsung menghubungi rumah sakit Bhayangkara Kotaraja untuk melakukan evakuasi jenazah korban.


"Dugaan sementara dari hasil pemeriksaan saksi di lokasi kejadian, korban meninggal dunia kemungkinan akibat serangan jantung. Namun untuk lebih memperjelas atau memastikan penyebab korban meninggal dunia, keluarga korban meminta untuk dilakukan otopsi," imbuhnya.


Kapolsek pun menambahkan, dari hasil otopsi jenazah korban, dr. Jimmy Sembay, S.Pf, korban meninggal dunia akibat serangan jantung, atau dikarenakan posisi jantung membengkak hingga menyumbat aliran oksigen ke otak.


"Pihak keluarga pun menerima kematian korban karena sakit, bukan karena hal lain, karena ditubuh korban tidak ditemui adanya tanda-tanda kekerasan dan dengan didukung oleh hasil otopsi yang menyatakan korban meninggal dunia karena serangan jantung," pungkasnya.(*)


Penulis : Subhan

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama