-->

Pensiunan PNS Ditemukan Meninggal di Bawah Plastik Biru


Medan - Kegelapan menyelimuti jalan Riau, namun bukan hanya bayang-bayang malam yang menghampiri warga Jalan Riau, Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur. Keheranan dan kejutan melanda mereka, menciptakan getaran misteri yang tak terbantahkan. Sebuah tragedi tak terduga menerpa kala seorang pria ujur, pensiunan PNS, Junika Andreas Pelawi (72), ditemukan meninggal dunia dalam keadaan yang mencengangkan.


Dilansir pada Senin (10/06/2024) pagi. warga setempat masih terguncang oleh kehadiran Bobby Lumban Tobing (35), Kepala Lingkungan VII, yang tiba-tiba menerima informasi menghebohkan. Seorang pria tak bernyawa ditemukan di tepi jalan, tertutup rapat oleh sebuah plastik biru dan karton, mengundang tanda tanya besar di benak semua yang mendengarnya.


Bobby Lumban Tobing tak berpikir dua kali untuk menyelidiki laporan tersebut. Tiba di lokasi, dia disambut oleh pemandangan yang menakutkan: sosok Junika Andreas Pelawi yang terbujur kaku, tak lagi bernafas, terbungkus rapat oleh plastik biru dan karton. Tanpa ragu, Bobby segera melaporkan kejadian itu ke Polsek Medan Timur, memulai saga misterius yang memilukan ini.


Kapolsek Medan Timur, Kompol Briston Agus Muntecarlo Napitupulu ST SIK, bersama timnya, segera turun ke lokasi. Mereka menemukan sebuah gambaran yang menyeramkan, namun tak sesuai dengan tanda-tanda kekerasan. "Dari hasil pemeriksaan luar yang dilakukan Tim Inafis Polrestabes, tidak ada ditemukan bekas atau tanda-tanda luka akibat benda tumpul maupun senjata tajam," kata Kapolsek.


Namun, yang semakin menarik perhatian adalah penemuan barang-barang pribadi milik korban yang tergeletak di sekitar jasadnya. Sebuah plastik merah berisi buku tabungan Bank Bukopin, kartu Taspen, dan buku catatan kecil, memperumit gambaran yang ada.


Dengan kesaksian saksi-saksi yang terperinci, dan tubuh korban yang telah dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk visum, petugas terus berusaha memecahkan teka-teki ini. Namun, misteri kematian tragis Junika Andreas Pelawi terus menggantung di udara. (*)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama