KEDIRI, TRIBUNUS.CO.ID - Guna mensukseskan tari massal Gemu Famire, Korem 082/CPYJ bersama Kodim 0809/Kediri, Polres Kediri, Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri dan Satpol PP Kabupaten Kediri, untuk sementara mengalihkan lalu lintas diseputaran kawasan monumen SLG (Simpang Lima Gumul). senin (3/9/2018)
Dalam keterangannya kepada media, Dandim Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno menjelaskan keberadaan pengalihan lalu lintas di kawasan monumen SLG, sekaligus rekayasa lalu lintas yang dilakukan pihak Polres Kediri dan Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri.
“Saya atas nama Kodim Kediri, mohon perhatian dan maklum kepada seluruh warga Kediri. Ini upaya kita untuk memecahkan rekor. Tari Gemu Famire ini akan diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah,” jelasnya.
Jalur-jalur yang berada di kawasan monumen SLG menghubungkan 5 akses moda transportasi dari Kediri menuju Pare, Pagu, Wates, Gurah dan Ngasem. Jalur-jalur itu sendiri bakal dialihkan untuk sementara dan usai acara tari massal tersebut, kondisi lalu lintas akan dikembalikan sediakala.
“Jalur akses yang ada di monument SLG ini akan kita tutup sementara. Dari Kediri menuju Pare, Pagu, Wates, Gurah dan Ngasem, kita alihkan. Nanti kalau acara sudah selesai, jalur-jalur ini akan normal kembali. Gak lama kok, cuma sebentar, setelah itu selesai sudah,” pungkasnya.
Sebagaimana diungkapkan Kapenrem 082, Mayor Caj Chandra Yuniarti, jumlah ribuan peserta yang akan mengikuti tari massal Gemu Famire bakal memenuhi areal monumen SLG, dan ia berharap dukungan warga Kediri pada khususnya.
“Peserta yang ikut tari massal Gemu Famire ini banyak, ada yang dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Mojokerto, Jombang dan sudah pasti dari Kediri, karena acaranya ada disini. Yang ikut serta ada ribuan dan kita optimis rekor akan bisa kita pecahkan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, pengalihan lalu lintas sekaligus rekayasa lalu lintas, sifatnya hanya sementara, setelah acara sudah dinyatakan selesai, lalu lintas dijamin bakal normal kembali.(har)
Sumber (pendim 0809 kediri)
Admin 081357848782 (0)