-->

Sungguh Tega, Sepasang Kekasih Di Kediri Kubur Bayinya Di Pekarangan Pohon Bambu




KEDIRI, TRIBUNUS.CO.ID - Sepasang kekasih, AI warga Kecamatan Kunjang Kabupaten Kediri dan LI warga Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, diamankan petugas unit (PPA) Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Kediri.


Kedua pelaku itu diamankan lantaran telah membuang dan mengubur bayinya dari hasil hubungan gelap.


Kasus tersebut berawal, dari seorang warga yang bernama Sumarti warga Dusun Bukaan Desa Keling Kecamatan Kepung, keluar ke belakang rumahnya.


Pada saat itu ia melihat gundukan tanah seperti kuburan yang berada di dekat pohon bambu. Lantaran curiga Sumarti memberitahu anaknya untuk membongkar gundukan tanah tersebut.


Saat dibongkar isi gundukan itu ternyata sesosok bayi berjenis kelamin laki-laki. Kaget ada bayi terkubur di belakang rumahnya itu Sumarti langsung melapor ke pihak kepolisian Polsek Kepung.


"Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan kedua pelaku sepasang kekasih ini kita amankan," ungkap Kapolres Kediri AKBP Roni Faisal Saiful Faton, Kamis (3/1/2019).


Kapolres Kediri membeberkan kasus tersebut, LI yang saat itu berada di tempat kos Tulungagung merasa akan melahirkan. Pelaku berusaha melahirkan si jabang bayi sendirian.


Setelah berhasil melahirkan dan tak ingin ada orang yang tahu pelaku mencikik bayinya. Bayi yang sudah meninggal dunia itu kemudian dimasukkan ke dalam kantong tas plastik dan di bawa menemui sang pacar.


"Pelaku wanita ini setelah melahirkan menghubungi pacarnya. Mereka ketemu di jalan raya Desa Blaru Kecamatan Badas," beber AKBP Roni Faisal.


Masih kata Kapolres Kediri, setelah bertemu, jasad bayi itu di masukan ke jok sepeda motor. Bayi itu kemudian di bawa ke lokasi kejadian dan di kubur oleh pelaku. Pelaku meminjam cangkul dan mengubur bayi tersebut.


"Kedua pelaku ini takut bayi dari hasil hubungan gelap ini ketahuan orang. Semua barang bukti sudah kita amankan dan kedua pelaku masih dimintai keterangan guna penyelidikan lebih lanjut," jelas Kapolres Kediri. (aminudin/budi)


0 Komentar

Lebih baru Lebih lama