-->

Penjamasan Dhuaja, Mantapkan Spirit Pengabdian Korem 163/Wira Satya




Gianyar - Serangkaian menyambut Hari Ulang Tahun (Hut) ke 58, Korem 163/Wira Satya melaksanakan Upacara Penjamasan Dhuaja Korem 163/Wira Satya, di Pura Gunung Kawi Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Rabu (20/2).

Dalam sambutannya, Danrem 163/Wira Satya Kolonel Arh A.M. Suharyadi, S.I.P., M.Si menyampaikan bahwa upacara Penjamasan Dhuaja Korem 163/Wira Satya ini tidaklah semata-mata hanya sebagai kegiatan tradisi atau kegiatan seremonial saja, namun didalamnya terkandung makna dan tujuan untuk menyucikan Dhuaja Korem 163/Wira Satya dengan cara memohon kepada Tuhan YME, sehingga seluruh Prajurit Korem 163/Wira Satya diberikan kekuatan, keselamatan serta pemikiran yang baik dan suci.

Untuk Tujuannya, Danrem menjelaskan upacara Penjamasan Dhuaja Korem 163/Wira Satya ini bertujuan agar para anggota Korem 163/Wira Satya mampu memikul tugas demi mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara dengan tulus ikhlas, khususnya dalam pengabdian di wilayah tugas dan tanggung jawab satuan ini yang meliputi wilayah Provinsi Bali.

Danrem menambahkan penamaan Dhuaja Korem 163/Wira Satya mengacu pada surat keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat Nomor Kep-385/5/1966 Tanggal  20 Mei 1966 yang merupakan referensi atau dasar disahkannya Dhuaja Korem 163/Bali dengan nama “Wira Satya”, sehingga sejak saat itu sebutan Korem 163/Bali berubah menjadi Korem 163/Wira Satya.

Dhuaja Korem 163/Wira Satya menggunakan lambang Marakata yaitu Penguasa atau Raja Bali yang tempat pemujaannya di Pura Gunung Kawi yang sangat disucikan tersebut. Prabu Marakata merupakan putra mahkota Raja Udayana sebagai seorang figur pemimpin yang terkenal pada zaman kerajaan terdahulu baik di Bali maupun di Nusa Tenggara.

Dengan memahami dan meneladani kepemimpinan Prabu Marakata selaku pewaris tahta Raja Udayana, diharapkan seluruh Prajurit Korem 163/Wira Satya memiliki semangat juang, jiwa ksatria, waspada dan bijaksana, sehingga persatuan dan kesatuan seluruh masyarakat Bali yang selama ini terpelihara dengan baik dapat dipertahankan sampai kapanpun.

Menurut Danrem di era saat ini sifat-sifat keteladanan tersebut diwujudkan dengan berbagai bentuk kemanunggalan antara TNI dengan masyarakat untuk bersinergi  mengisi pembangunan. Jalinan yang telah berjalan baik ini harus terus dipelihara,  dijaga dan ditingkatkan.

Pada kesempatan yang baik tersebut Danrem dan seluruh Keluarga Besar Korem 163/Wira Satya, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kegiatan Penjamasan Dhuaja Korem 163/Wira Satya, utamanya kepada tokoh agama, tokoh adat, dan tentunya masyarakat pengempon Pura Gunung Kawi yang telah membantu kelancaran dan kemudahan kegiatan ini.

Sementara Klian Adat Pura Gunung Kawi Tampaksiring I Wayan Tagel Lelos mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan YME atas terselenggaranya upacara Penjamasan Dhuaja Korem 163/Wira Satya yang merupakan wujud kebersamaan dan pemersatu antara Korem 163/Wira Satya dengan masyarakat Pengempon Gunung Kawi yang diwujudkan dengan kegiatan spiritual tersebut di Pura Gunung Kawi.

Dirinya beserta seluruh warga masyarakat mendoakan agar Korem 163/Wira Satya kedepannya dapat melaksanakan tugas pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara semakin baik dan sukses, khususnya dalam menjaga wilayah Bali sebagai wilayah tugas satuan ini. (Penrem 163/WSA)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama