-->

Oknum Debcolector Kembali Resahkan Masyarakat





Tribunus.co.id, Malang - Debcolector atau yang sering di kenal si Mata Elang, kembali berbuat tindakan yang diduga dapat melanggar hukum, tepatnya Selasa (2/4/2019) di sekitar perempatan Karanglo Malang.

Adapun korban menimpa Fitri dan Suroso warga Lawang, sekira pukul 11.00 WIB.

Fitri (34) mengatakan, "Tadi saya hendak perjalanan menuju ke Kantor DPRD Kabupaten Malang, berboncengan bersama mitra media (Suroso) dan bermaksud mendatangi panggilan dari Humas DPRD Kabupaten Malang di Kepanjen. Namun baru sampai perempatan Karanglo kami di pepet dan di tendang oleh dua (2) orang laki-laki bertubuh kekar, selain itu dari belakang juga ada kawanannya. Dan otomatis kami pun minggir dan sontak kaget," ungkap Fitri.

Masih dengan Fitri," Setelah kami turun dan matikan motor, ke empat pelaku yang mengatas namakan dari Debcolector tersebut langsung mendorong saya ke arah utara sedangkan rekan kerja saya di dorong ke arah selatan, selain itu ucapan kasar dan di sertai perilaku kasarpun juga kami dapatkan, hal itu di karenakan adanya saya yang sempat memvideokan kejadian tersebut, namun salah satu darinya memukul Handphone saya, sehingga jatuh terpental di jalan, namun tidak rusak atau pecah, dan kemudian salah satu dari oknum Debcolector tersebut langsung menghapus video saya, kami pun tak bisa berbuat banyak mengingat kami terpojok dan kejadian tersebut terjadi begitu cepat," imbuhnya.

Sementara itu S.Utomo, selaku rekan kerja Fitri yang juga seorang wartawan, menambahkan," Hal ini sungguh memprihatinkan, mengingat kejadian tersebut juga tidak jauh dari Pos Lantas Polres Malang, yang memang setahu saya di sekitar tempat tersebut menjadi tempat berkumpulnya Debcolector," tuturnya.

" Saya juga menyayangkan kejadian ini, kalaupun memang ada keterlambatan pembayaran kan bisa dibicarakan secara baik-baik, jika memang ada surat penyitaan dari pengadilan pun kami akan berikan, bukan dengan cara kekerasan seperti ini, apalagi dari salah satu oknum Debcolector tersebut sempat mengatakan kalau dirinya tidak takut karena di belakangnya ada kenalannya dari Polisi, TNI, KPK, tentunya semua itu kan gak benar, karena apapun yang terjadi Hukum tetaplah kekuasaan tertinggi Negara," jelasnya.

Meski tidak ada luka yang serius dan kerugian, namun penegak hukum diharapkan dapat menindak pelaku-pelaku kejahatan yang dapat mengancam keselamatan orang lain. (An)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama