-->

Senator ‘Garis Keras’ Asal Aceh Ingatkan Elit Nasional Jangan Suka Labeling Aceh


ACEH,TRIBUNUS.CO.ID - Senator ‘Garis Keras’ asal Aceh, H. Fachrul Razi, MIP yang juga Wakil Ketua Komite I DPD RI mengucapkan terima kasih kepada Mahfud MD atas klarifikasi dan permintaan maaf-nya kepada masyarakat Aceh. “Jika Aceh disebut sebagai garis keras, izinkan saya berbicara sebagai Senator Garis Keras asal Aceh,” ujar Fachrul kepada pekerja media, Rabu, 1 Mei 2019.

Dirinya mengecam dan meminta para elit nasional untuk menghentikan labeling kepada Aceh dengan istilah-istilah yang menyinggung perasaan masyarakat Aceh. “Aceh sudah lelah terus diberikan label-label yang merugikan rakyat Aceh. Izinkan kami bangkit dan membangun, dan elit nasional jangan lagi mengumbar statement melakukan labeling terhadap Aceh,” sesalnya.

Dirinya kesal karena elit-elit masih melakukan politik labeling kepada Aceh dengan berbagai istilah seperti daerah garis keras, daerah separatis, daerah ekstrim penerapan syariat Islam, dan lainnya. Sementara dimasa lalu, menurut Fachrul, Aceh dikenal sebagai daerah modal, daerah istimewa, daerah syariat Islam.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD akhirnya mengucapkan permohonan maaf atas pernyataan soal provinsi yang dimenangkan Prabowo-Sandi sebagai daerah garis keras secara agama.

Mahfud menyebutkan, permohonan maaf ia sampaikan agar pernyataannya itu tidak dianggap sebagai pengalihan isu dugaan kecurangan dalam Pemilu dan Pilpres 2019, sebagaimana kecaman Senator Aceh DPD RI yang menyatakan bahwa pernyataan Mahfud MD adalah pengalihan isu atas masifnya kecurangan pada Pemilu 2019.

"Kalau begitu, saya setuju agar tidak dianggap pengalihan isu urusan Islam garis keras tutup sampai di sini," ujar Mahfud dalam program Catatan Demokrasi TVOne, Selasa (30/4).

Sebelumnya, mewakili masyarakat Aceh, Fachrul Razi meminta Mahfud MD untuk minta maaf terkait pernyataannya yang viral mengenai provinsi garis keras. Fachrul Razi menilai walaupun Mahfud sudah menjelaskan maksud pernyataannya tetap saja ada pihak yang tidak menerima, khususnya provinsi lumbung suara 02 di Pulau Sumatera yang mayoritas muslim.

"Tapi maaf, kalau ada yang mengartikan lain, saya minta maaf. Tetapi artinya sebenarnya itu," tegas Mahfud.

Namun begitu, Mahfud menegaskan kalimat garis keras yang dilontarkannya bermakna positif. Garis keras, katanya, berdasarkan literatur yang ada bermakna memiliki konsistensi dalam bersikap.

"Sebaiknya Mahfud MD meminta maaf atas komentarnya tersebut, dan kita juga sepatutnya berterima kasih kepada mantan ketua MK tersebut. Walaupun dia sudah menjelaskan makna pernyataan itu, namun tetap saja ada yang tidak menerima. Karena bagaimana pun, nalar awam tetap memahami bahwa pernyataan itu tidak baik," kata Senator Aceh, Fachrul Razi.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Senator DPD RI asal Aceh itu menilai pernyataan Mahfud MD merupakan pengalihan isu kecurangan pemilu agar masyarakat terfokus pada isu daerah yang diklaim radikal dan pernyataan yang melukai hati rakyat Aceh.

Pewarta : rn/Red

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama