-->

Kaleidoskop 2019 - Spesialis Bobol ATM Asal Sumenep Dan Karanganyar Dibekuk Polisi Probolinggo


Pembobol ATM asal Sumenep dan Karanganyar saat rekontruksi  (foto: Istimewa)


PROBOLINGGO, Senin (27 Mei 2019)
Pelaku pembobol ATM BNI Kota Probolinggo Jawa Timur di Jalan Sukarno Hatta, depan PT. Eratek Jaya Kota Probolinggo pada Sabtu (25/5) dini hari, para pelaku dalam waktu sekejab langsung ditangkap oleh Polisi dan sekurity BNI.

Terkait dengan tindak kejahatan tersebut, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurrizal seusai rekontruksi di tempat kejadian perkara (TKP) kepada sejumlah awak media, mengungkapkan, pelaku pembobol ATM BNI di jalan Sukarno Hatta depan PT. Eratek Jaya adalah Susilo Hadi Hermansyah (54), warga Sumenep Madura, kemudian Sugiyono (45) warga Tegal Gede, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.

"Tersangka Sugiyono ini adalah merupakan residivis, sudah 3 kali melakukan pembobolan ATM. Pertama tersangka Sugiyono melakukan pembobolan ATM milik Bank Jateng di Pekalongan, kemudian membobol ATM BRI Sragen Jawa Tengah, dan ke tiga membobol ATM BNI di Kota Probolinggo dan berhasil kita tangkap," ungkapnya, Senin (27/5) siang.

Modus operandinya, menurut penjelasan Kapolres AKBP Alfian Nurrizal, tersangka menggunakan alat saklar listrik untuk digantikan menjadi arus di ATM. Arus listrik diganti, dipasang setelah itu restad kembali untuk ATM tersebut, selanjutnya dia melakukan transaksi. Dimana saat transaksi, setelah transaksi terjadi, dan saat transaksi proses, pada saat mau mengluarkan uang oleh tersangka, disini ada tombol OFF dipencet, setelah itu terbuka untuk mengeluarkan uang. Pada saat uang sedang di buka, uang dipegang dengan menggunakan tongkat tongsis yang sudah dimodif. Kalau tidak bisa mengambil uangnya dengan tongkat itu, uangnya diambil dengan menggunakan pinset, jelasnya.

Kapolres AKBP Alfian juga mengatakan, setiap modus operandi pembobolan ATM selalu bisa kita amankan dan melakukan penangkapan. Karena pihak perbankan sudah melakukan MoU dengab vendor yang melakukan operasional, monitoring dan pengiriman uang untuk ATM dengan Kepolisian. Sehingga pada saat tersangka melakukan saklar pada ATM bisa termonitoring oleh vendor.

"Bahwa out off service pada saat itu, tersangka ini melakukan pemilokan cctv agar muka pelaku tidak diketahui. Ini melakaukan vandalisme/pengrusakan dengan pengecatan cctv. Maka dari itu pada saat terjadinya out off service vendor akan mengetahui adanya vandalisme atau pelayanan tidak bisa berjalan," terangnya.

Maka dari itu, lanjut AKBP Alfian, bekerja samalah pihak security dengan Kepolisian dengan melakukan penyelidikan. Dan setelah kita di TKP ditemukan ke 2 (dua) pelaku ini melakukan pembobolan ATM. Dimana kita temukan untuk transaksi mendapatkan uang Rp.20 juta kita amankan, dan juga beberapa barang bukti (BB) berupa ATM pelaku isi saldo Rp.2.600.000,- karena transaksi minimal adalah Rp.2.500.000,-

Inilah awal mula terjadinya pembobolan ATM di depan PT. Eratek.  AKBP Alfian menyebutkan, jumlah tersangka ada 3 (tiga) orang, semuanya berinisial S. Dua orang tersangka atas nama Susilo Hadi Hermansyah dan Sugiyono sudah kita tangkap. Sedang satu tersangka lagi berinisial S melarikan diri dan masih dalam pengejaran polisi, sebutnya.

Alfian Nurrizal menegaskan, tersangka dikenakan pasal 363 KUHP, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. (Singgih)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama