-->

ProgramTeknologi budi daya padi ramah lingkungan



Mempertahankan dan meningkatkan hasil panen sekaligus melestarikan alam, sejak 22 Juli 2020, Gerakan Rejoso Kita melaksanakan serangkaian diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion - FGD) secara online dengan perwakilan petani dan kelompok tani di sebelas desa di Kecamatan Winongan dan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan.

FGD yang difasilitasi World Agroforestry (ICRAF) Bogor sampai awal Agustus nanti dilaksanakan dengan sebagai sarana mengenalkan teknologi budi daya padi ramah lingkungan kepada petani dan insan pertanian di Kabupaten Pasuruan sekaligus mengetahui minat petani terhadap teknologi ini, kendala yang mereka hadapi dan dukungan yang diperlukan dalam menerapkan teknologi ini.

Gerakan Rejoso Kita adalah sebuah kolaborasi multi pihak yang bertujuan untuk melestarikan DAS Rejoso melalui kegiatan berbasis riset seperti penerapan skema jasa ekosistem di wilayah hulu dan tengah DAS Rejoso, serta pengenalan teknologi padi ramah lingkungan dan efisiensi pemanfaatan air di wilayah hilir. 

Mulai tahun 2020 ini, Gerakan Rejoso Kita berencana memperluas penerapan teknologi budi daya padi ramah lingkungan hingga paling tidak 30 hektar di sebelas desa, yaitu Wonosari, Wonojati, Keboncandi, Tenggilisrejo, Brambang, dan Bayeman di Kecamatan Gondang Wetan, serta Desa Mendalan, Penataan, Gading, Lebak, dan Menyarik di Kecamatan Winongan.

Koordinator Gerakan Rejoso Kita, Dr Ni’matul Khasanah, menjelaskan, “Lewat FGD ini kami berharap dapat membangun koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya mempercepat pengenalan dan adopsi teknologi budi daya padi ramah lingkungan ini di Kabupaten Pasuruan.”Kata Ni'matul Khasanah. ( KR ).

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama