-->

Terkait Insiden Pelantikan Pejabat di Tolitoli, Ini Penjelasan Pemda

TOLITOLI, TRIBUNUS.CO.ID   - Insiden yang terjadi saat pelantikan pejabat eselon II dan 120 pejabat funsional di lingkup Pemerintah Daerah ( Pemda) Tolitoli, Rabu (31/1) disebabkan miskomunikasi antara bupati dan wakil bupati.

Kepala Bagian (Kabag) Humas Sekretariat Daerah Tolitoli, Arham Yacob SH, kepada Palu Ekpres menjelaskan, insiden yang terjadi saat pelantikan hanya karena miskomunikasi.
Menurutnya proses pelantikan pejabat Struktural dan funsional telah digodok oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), Bupati Tolitoli hanya sebatas melantik, sesuai dengan tugas seorang kepala daerah.

“Ini hanya miskomunikasi kedua pimpinan. Bupati hanya sebatas meng-SK-kan dan melantik sesuai dengan apa yang telah digodok oleh Baperjakat,” kata Arham.

Ia menjelaskan, tugas bupati selaku kepala daerah itu ada tiga, yakni mengangkat, memberhentikan, dan melantik Aparatur Sipil Negara ( ASN) yang ada di daerah. Saat ini Forkompimda tengah melakukan mediasi antara Bupati dan Wakil Bupati.

“Iya, saat ini Forkompimda lagi mediasi, yang jelas persoalannya hanya karena miskomunikasi,” ujarnya.

baca : Terobosan Anak Muda Di Pasuruan Ini Patut Diacungi Jempol! Simak Yang Ini

Sementara Wakil Ketua DPRD Tolitoli Mustarim di konfirmasi Palu Ekspres terkait insiden memalukan tersebut, mengatakan hal itu mungkin karena kurangnya komunikasi antara kedua pimpinan.

Meski demikian ia berharap perseteruan tidak berkepanjangan. “Saya kira hanya persoalan miskomunikasi. Tapi saya optimis masalah ini segera selesai, karena kedua pemipinan ini selalu bijak setiap mengambil keputusan,” katanya.

Mustarim juga berharap kepada semua pihak untuk tidak membesar besarkan masalah ini, karena yang akan dirugikan masyarakat Tolitoli. Saya berharap kepada semua pihak untuk tidak membesar-besarkan masalah ini, karena selama ini Tolitoli masih tetap daerah yang aman dan kondusif,” pintanya.

“Saya minta masyarakat jangan mudah terprofokasi oleh pihak yang sengaja memanfaatkan persoalan ini,” ujarnya.   (dw)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama