-->

46 Anak Jalanan Dan Putus Sekolah Mendapatkan Motivasi Dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini.




Surabaya -Tribunus.co.id Walikota Surabaya Tri Rismaharini beserta jajarannya kembali memantau anak-anak jalanan yang terjaring oleh satpol PP Kota Surabaya,sejumlah 46 anak yang terjaring Razia Satpol PP Kota dan kecamatan dikumpulkan menjadi satu  untuk diberikan motivasi langsung oleh Walikota Surabaya  di rumah dinasnya Kamis( 14/02/2019 ).

Wali Kota Risma menginginkan 46 anak jalanan dan putus sekolah tersebut berubah lebih baik. Perubahan bisa dilakukan asalkan ada kemauan. Ia pun mencontohkan anak-anak Kampung, Anak Negeri yang dulunya pernah terjaring Satpol PP dan kini bisa berprestasi. “Ini contoh dari kalian yang pernah terjaring Satpol PP. Semua anak tidak mampu, tapi mereka mau berubah dan bisa. Mereka sekarang bisa berprestasi dalam berbagai bidang,” kata Wali Kota Risma.

Ia juga mengimbau agar anak-anak sebagai penerus bangsa tidak merusak diri sendiri. Karena ke depannya dapat mengalami kesulitan. “Jadilah anak yang tegar, anak yang kuat mentalnya, seperti pohon kelapa yang tahan terhadap hembusan angin kencang,” tuturnya.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini kemudian mencontohkan mahasiswa penerima beasiswa pendidikan di Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya, Politeknik Ubaya, serta Perguruan Tinggi Negeri (PTN). “Kakak-kakak kalian ini juga berasal dari keluarga tidak mampu. Tapi mereka mau berubah. Mereka ingin mengubah nasibnya dengan belajar yang baik dan bekerja keras,” terangnya.

Wali Kota Risma mengatakan, penerima beasiswa Pemkot Surabaya yang berkuliah di Poltekbang Surabaya nanti setelah lulus akan langsung bekerja sebagai Teknisi Pesawat Udara (TPU) di Lion Air. Demikian juga para penerima beasiswa Politeknik Ubaya, setelah lulus akan diterima di perusahaan-perusahaan yang menanti mereka.

Wali kota berprestasi ini melanjutkan, banyak kasus anak jalanan dan putus sekolah berawal dari permasalahan keluarga. Hal itu yang belum banyak disadari semua orang. Oleh sebab itu, Pemkot Surabaya memiliki program Pendidikan Pranikah. Program ini agar masyarakat tidak meremehkan tentang pernikahan. “Kalau ada masalah di keluarga, itu yang menjadi korban adalah anak-anak. Kasihan mereka, padahal mereka tidak tahu apa-apa. Jadi, banyak kasus yang sebetulnya awalnya dari keluarga,” jelasnya.

Menurut Wali Kota Risma, semua orang pasti punya masalah. Namun, masalah itu harus dihadapi untuk diselesaikan, bukannya malah lari. Salah satu jalan untuk mengubah nasib adalah dengan bersekolah. Jika tidak mau bersekolah, akan kesulitan untuk mengubah nasib. “Para penerima beasiswa itu punya mimpi dan suatu saat ingin mengubah derajat orang tuanya. Jadi, anak-anaku semuanya, kalian punya masa depan dan kalian pasti bisa,” pesan Risma.


Ia menegaskan, Tuhan tidak adil kalau hanya yang pintar dan yang kaya saja yang bisa berhasil dan sukses. Semua diberikan kesempatan yang sama untuk bisa berhasil dan sukses, siapapun orangnya dan dari mana asal kedua orang tuanya. Asalkan orang itu tidak menyerah dengan keadaan dan mau bekerja keras, mereka pasti diberi jalan oleh Tuhan.

Mulai saat itu, Wali Kota Risma menganggap 46 anak tersebut adalah anaknya. Risma pun menginginkan semua anak itu berhasil dan sukses. “Ibu tidak mau kalian tidak berhasil. Ibu ingin kalian semua sukses dan berhasil karena itu hak kalian,” pungkasnya.

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama