-->

Polres Kediri Bersama Forkopimda ,Elemen Masyarakat Deklarasikan Tolak Kerusuhan



KEDIRI,TRIBUNUS.CO.ID - Olahraga bersama yang digelar Kepolisian Resort Kediri di lokasi CFD depan Polres Kediri berlangsung ramai dan meriah.

Olahraga bersama yang diawali dengan pengucapan deklarasi menolak kerusuhan yang diikuti oleh forkopimda serta seluruh elemen masyarakat yang jumlahnya ribuan dan dilanjutkan senam bersama.
Bagi warga yang beruntung, panitia telah menyiapkan hadiah berupa doorprice yang sangat menarik. Minggu (16/06/2019).

Wakapolres Kediri Kompol Andi Gunawan, S.I.K., didampingi jajaran Forkopimda lainnya membuka senam bersama diawali dengan pembacaan deklarasi tolak kerusuhan sebagai penanda dimulainya senam bersama.


Kompol Andik mengatakan, olahraga bersama ini sengaja digelar ,selain dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-73 yang jatuh tepat pada tanggal 1 Juli 2019 mendatang juga merupakan upaya dari Kepolisian dalam rangka menjaga stabilitas Kamtibmas di Jawa Timur khususnya Kabupaten Kediri yang kondusif dengan mengambil tema `Jawa Timur Bersatu Menuju Indonesia Damai`.

“Kita tegaskan bahwa masyarakat Jawa Timur khususnya Kediri menolak kerusuhan” Tegas Kompol Andik.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu merajut kebersamaan dan menjaga persatuan dan kesatuan sebagai sesama bangsa. Perbedaan budaya, suku maupun pilihan politik tidak selayaknya menjadi pemecah.


Keberagaman adalah anugrah yang seharusnya menjadi pemersatu yang sudah menjadi akar dan nilai luhur melalui Bhineka Tunggal Ika.

“Saya yakin dan percaya, masyarakat Kediri adalah masyarakat yang cerdas, mengedepankan perdamaian dan kerukunan” Ujar Kompol Andik.

“Jangan mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum jelas sumber dan kebenarannya. Tetap merajut kebersamaan dan menjaga persatuan dan kesatuan” Imbuhnya.

Lebih lanjut Kompol Andik mengingatkan kepada masyarakat agar lebih bijak menggunakan media sosial serta tidak mudah mengunggah ataupun membagikan konten-konten yang bisa dikatakan bernuansa provokatif, Hoax maupun bertendensi adu domba.

“Bebas bukan berarti bebas sebebas-bebasnya, semua ada aturan dan batasan yang tidak boleh di langgar sebagaimana yang tercantum dalam UU ITE. Kalau dulu kita kenal mulutmu harimaumu, sekarang sudah beralih menjadi jarimu harimaumu.” Ucapnya.

 Acara ditutup dan ditandai dengan acara pembagian doorprice.(har)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama