-->

Raih Medali Emas Harumkan Nama Bangsa, Pria Asal Sumatera Utara Ini Tidak Di Panggil Ke Istana ,Ada Apa Ya



Ilmuwan Muda Dunia Muhammad Ja'far Hasibuan Pasca Kalahkan 193 Negara Di Shanghai China Jokowi Belum Undang Ke Istana,Sementara Gadis Batam Di Undang Jokowi Ke Istana Setelah Makan Mangga Dengan Kulitnya.



JAKARTA,TRIBUNUS.CO.ID - Peraih medali emas China Sanghai International Exhibition of Inventions (CSITF) dan Special Award World Invention Intellectual Property Association (WIIPA) Muhammad Ja'far Hasibuan berharap bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Ia juga berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian khusus kepada anak bangsa yang memberikan sumbangsih bagi negeri.

“Iya, saya sangat berharap sekali adanya perhatian pemerintah indonesia lazimnya pemerintah memperhatikan peraih-peraih juara dibidang lain seperti atlet dan lain sebagainya,” kata Ja'far, saat dikonfirmasi, Jum'at , 6 September 2019.


Ja'far sebelumnya meraih medali emas berkat penemuannya, Biofar Shrimp Skin Care berupa singkatan dari BIO yang berarti alami, FAR berasal dari penggalan nama penemu Ja’Far, SHRIMP yang berarti udang halus kecil (bahan baku) dan SKINCARE yang mengindikasikan obat tradisional yang mampu menyembuhkan luka maupun penyakit kulit  yakni obat kulit bagi manusia dan hewan yang dikembangkan dari udang khas Pesisir Selatan Malaka. Obat tersebut menggunakan bahan udang halus kecil segar yang berkembang biak di bawah hutan bakau.


Kemudian, bahan-bahan tersebut diproses dalam bentuk bubuk dan salep cair. Produknya juga sudah diuji kepada salah satu warga yang terkena benda tajam.

"Hasilnya positif, dalam dua jam rasa sakit dan nyeri menurun berkurang secara signifikan. Pemanfaatan udang juga diuji terhadap pasien dengan rasa gatal di kulit baik di bagian dalam jaringan kulit (epidermis) dan jaringan luar kulit serta dari luar," kata dia.
                                                                                                                                                        Produk BIOFAR SHRIMP SKINCARE merupakan inovasi dalam bidang kesehatan berwujud sedian padat yang digunakan sebagai obat tradisional penyakit kulit . BIOFAR SHRIMP SKINCARE ini selain berfungsi sebagai obat kulit pada manusia juga mampu mengobati penyakit dalam dan luar untuk hewan sehingga produk ini berfungsi ganda (2 in 1).
Invensi ini berhubungan dengan komposisi BIOFAR SHRIMP SKINCARE beserta penggunaanya untuk manusia dan hewan. Produk ini mempunyai komposisi yang mengandung: udang halus kecil yang berasal dari laut selat malaka dan garam. Perbandingan komposisi tersebut secara berurutan sebesar:
- Udang halus kecil 140 g
- Garam 25 g
BIOFAR SHRIMP SKINCARE diaplikasikan pada kulit manusia serta penyakit dalam dan luar untuk hewan. Dalam 2 jam hasilnya sekitar 2 jam rasa sakit dan nyeri (menurun) berkurang secara signifikan (hasil penelitian).


Atas inovasinya tersebut, Ja'far menjadi orang Asia pertama yang mendapat penghargaan dunia pada Kejuaran Penemu Dunia pada Pameran penemuan international Teknologi Internasional China, Shanghai (CSITF) pada 16-03 Juni 2019 itu. Kendati begitu, perjalanan Ja'far meraih penghargaan tersebut tidak mulus akibat terkendala dana. Ia mencari bantuan baik dari pemerintah, sponsor-sponsor dan zakat yang disumbangkan.

Ia menuturkan, selama di China bersaing diseleksi cukup ketat oleh Lembaga PBB  yakni UNIDO, UNDP, WIPO dan WIIPA sebagai Organization Structure. Tuan rumah Kementerian Perdagangan, Kementerian Sains dan Teknologi, Kantor Kekayaan Intelektual Negara kota Shanghai,
Penyelenggara Pusat Pertukaran Teknologi Internasional Shanghai,
Kamar Dagang Mesin dan Produk Elektronik China Donghao Lansheng (Group) Co, Ltd, Pendukung Program Pembangunan PBB, Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa- Bangsa, Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia.                                                                   
Inovasi ini merupakan penemuan di bidang kesehatan yang teruji mengubah dari bahan alami menjadi obat kulit luar dan dalam pada manusia dan hewan.
                                                                                                                                                            Semangat pemerintah menggerakkan revolusi industri 4.0 nyaring terdengar. Sayangnya, tidak semua pemangku jabatan di negeri ini tahu benar soal revolusi industri 4.0. Bahkan, cara mereka memperlakukan kaum intelektual atau ilmuwan masih berfaham pada era siti nurbaya.

Contohnya, nasib miris itulah yang kini menimpa Muhammad Ja'far Hasibuan, ilmuwan muda dunia asal Sumut yang berhasil menggoncang dunia internasional lewat penemuannya yang spektakuler yakni, Obat Kulit Bagi Manusia dan Hewan Luar dan Dalam.
 

                                                              Saat ia berhasil mengalahkan ratusan negara dalam kompetisi di China Shanghai International Exhibition of Inventions (CSITF) dan WIIPA Special Award World Invention Intelectual Property Association para ilmuwan dunia berdecak kagum atas penemuannya itu setelah di peraktekkan pada kulit orang dari berbagai benua  Asia,Afrika,Eropa, Amerika Utara,Amerika Selatan, Australia, Antartika selama kompetisi.                                                                                                                                               Atas prestasi ini, diapresiasi dan di hargai, sementara dinegeri sendiri Ia merasa diabaikan, padahal Ia telah berhasil menyumbangkan medali emas dan WIIPA Special Award bagi Indonesia.

Saat pulang ke Indonesia, setelah Ja'far mengalahkan 193 negara dalam ajang paling bergengsi itu, tak ada sambutan istimewa bagi pemenang SantriEnterpreners itu.

"Di negeri ini sepertinya orang yang berprestasi kurang dihargai dan dibantu. Sementara anak pejabat nikah saja diberi bantuan dan hadiah,Sementara Seorang gadis asal Batam, Yusi Fadila, mendapat undangan ke Istana Negara bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Semua gara-gara video makan mangganya di Instagramnya viral." keluhnya.
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie menambahkan, apa yang diraih oleh Ja'far merupakan prestasi bagi bangsa Indonesia. Selain itu, ia menyebut Ja'far sebagai penerus Presiden ke-5 RI BJ Habibie yang juga merupakan inovator di bidang aviasi.

"Ini prestasi bagi bangsa yang di raih seorang anak yatim dan tulang punggung keluarga. Orang berprestasi seperti Ja'far perlu diperhatikan oleh pemerintah," ujar Jerry.

Menurut Jerry pemerintah harus membantu memfasilitasi anak-anak bangsa yang berprestasi. Ia juga menyarankan agar Ja'far bisa diundang  Istana Kepresidenan.

"Selama ini sudah banyak yang diundang Presiden anak punya talenta tingkat dunia, Ja'far pun setidaknya bisa diundang," ungkap dia.
(red)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama