Probolinggo, Tribunus.co.id
Dalam upaya mendukung program pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan, PT Berdikari Jaya Bersama (BJB), suatu perusahaan yang mengolah oli bekas menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk industri, mendirikan rumah pintar untuk belajar khusus bagi anak-anak warga Rt.01/Rw.05 Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo Jawa Timur.
Perusahaan yang berlokasi di jalan raya Lumajang Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo ini, mendirikan bangunan rumah pintar dengan ukuran 5×12 atas partisipasi dukungan dan kontribusinya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo. Khususnya kepada warga Rt.01/Rw.05 Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih. Ini sebagai bentuk CSR PT BJB dalam kepeduliannya ikut membantu pemerintah dalam memcerdaskan bangsa melalui pendidikan.
Oleh para relawan pengajar dan pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) Rt.01/Rw.05 banguanan rumah untuk kegiatan pendidikan tersebut diberi nama 'Rumah Pintar Petualang Batuta.
"Ini sebagai bentuk kepedulian kita kepada masyarakat agar supaya bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Kita membantu program pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan, dengan mendirikan rumah pendidikan untuk kegiatan belajar bagi anak-anak, khususnya di Rt.01/Re.05, Kelurahan Kedungasem," ujar Yu Wei, pemilik PT BJB, Kamis (24/10) sore dilokasi rumah pintar.
Ditempat yang sama, Nurhadi, selaku lurah Kedungasem, mengatakan, dengan adanya CSR bangunan rumah pintar dari PT BJB, kami bersama warga masyarakat, terutama keluarga Program Keluarga Harapan (PKH) merasakan sangat bermanfaat sekali. Terutama dibidang pendidikan belajar.
"Jadi kami merasa berterimakasih kepada pihak PT BJB, dan seluruh warga masyarakat mensuport. Kami dari pemerintah paling bawah adalah kelurahan untuk menciptakan tempat untuk belajar ini," kata Nurhadi.
Nurhadi katakan, semua pendidikan ditempat ini gratis, termasuk dewan gurunya juga gratis.
"Sesuai dengan program dari pemerintah pusat adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia. Untuk itu Kelurahan Kedungasem ini menangkap program itu, bagaiamana anak-anak kami, khususnya di Rw.05 Kelurahan Kedungasem ini jangan ada kebodohan, dan anak-anak bisa belajar dengan baik," pungkasnya.
Sementara itu Umsiatun, selaku kepala relawan pengajar mengatakan, Rumah belajar ini kami beri nama 'Rumah Pintar Petualang Batuta' karena terinspirasi oleh petualangan Ibnu Batutta dari Timur Tengah.
Ibnu Batutta adalah sosok musafir Muslim dan ahli hukum tersohor sebagai petualang terbesar zaman pra-modern. Kisah perjalanannya adalah petualangan mencekam dan luar biasa, yang membuat dunia Barat menghargainya sebagai ‘Marco Polo dunia Muslim’.
"Dengan nama itu harapan kami bisa menginspirasi anak-anak di Rw.05 Kelurahan Kedugasem ini untuk semangat belajar seperti yang dilakukan Batutta," ujar Umsiatun.
Sekarang jumlah anak-anak yang belajar ditempat ini sudah lebih dari 70 anak. Dalam belajar kalau hari minggu dimulai jam 08.00 hingga selesai. Sedang untuk hari Senin - Sabtu jam belajar mulai sore hingga jam 20.00 Wib, imbuhnya. (Singgih).
Admin 081357848782 (0)