-->

Polisi Berkebun, Ini Kata Kapolres Badung

 


Badung - Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes, SIK, SH, MH terus kembangkan program Polisi Berkebun dengan menanam bibit tomat dan timun di areal Ladang Subak Abian Buana Sari Banjar Belok Desa Belok Sidan Kecamatan Petang, Selasa, (16/11/2021). Kegiatan tersebut dalam rangka ketahanan pangan nasional di masa pandemi Covid-19 di wilayah hukum Polsek Petang.


Kapolres Badung mengatakan kegiatan ini merupakan program yang dibuat untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Pendekatannya kepada masyarakat ini merupakan upaya dalam menjaga Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas) dengan tujuan yaitu pertama negara hadir di tengah-tengah masyarakat, kedua polisi hadir di masyarakat untuk mendapatkan informasi sekecil apapun dan ketiga mencegah sedini mungkin adanya gangguan Kamtibmas.


"Kami memang mencari lahan tidur yang tidak produktif untuk dijadikan lahan yang produktif serta bermanfaat untuk masyarakat. Kenapa pendekatan dengan berkebun karena kondisi sekarang ini adalah masih dalam suasana Covid-19 dan berjalan terus, sehingga pemerintahan memerlukan dukungan kita semua untuk menjaga ketahan pangan," katanya 


Kapolsek Petang AKP Ketut Gita, SH menambahkan, dipilihnya lahan ini di Banjar Belok karena lahan ini lama tidak dimanfaatkan oleh warga untuk berkebun, sehingga menjadi lahan tidur. Untuk itu, jajaran Kepolisian Sektor Petang memilih lahan ini agar bisa dimanfaatkan menjadi lahan yang produktif. 


"Karena disini ada lahan tidur untuk dijadikan lahan produktif, akhirnya kami membantu memberikan tenaga untuk pengolahan lahan tersebut menjadi lahan produktif dan juga membantu pembibitan, perawatan dan hasilnya nanti dikembalikan ke warga pemilik lahan tersebut," imbuhnya.


Kapolsek Petang menjelaskan, karena kurangnya modal dari pemilik lahan untuk berkebun, sehingga membiarkan lahannya menjadi lahan tidur. Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 para petani kendalanya di modal dalam menggarap lahan miliknya. 


"Kendala petani kurang modal untuk mengubah lahan tidur ke lahan produktif. Sehingga memerlukan banyak biaya bagi petani seperti pupuk, bibit, dan penggemburan tanah yang memerlukan biaya untuk tenaga yang menggarap. Jadi Itu kendala petani," jelasnya.


(Abimanyu/Humas)

0 Komentar

Lebih baru Lebih lama